Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu: Israel-AS Bentuk Tim Gabungan Bahas Permukiman

Rudi Hendrik - Senin, 20 Februari 2017 - 15:55 WIB

Senin, 20 Februari 2017 - 15:55 WIB

287 Views

Konferensi pers pemimpin Amerika Seerikat-Israel. (Foto: AP/Evan Vucci)

Konferensi pers pemimpin Amerika Seerikat-Israel. (Foto: AP/Evan Vucci)

 

Yerusalem, 22 Jumadil Awwal 1438/20 Februari 2017 (MINA) – Sehari setelah pembicaraan dengan Presiden Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya dan Amerika Serikat (AS) akan membentuk tim gabungan untuk membahas masalah permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Selama pembicaraan pada Rabu pekan lalu di Washington, Netanyahu dan Trump telah sepakat untuk membuat tim gabungan guna meningkatkan hubungan antara Israel dan AS dalam semua bidang utama.

Netanyahu mengatakan kepada para menterinya dan wartawan dalam sidang kabinet pekanan pada Ahad (19/2), tim nantinya akan mencakup bahasan keamanan, intelijen, cyber, teknologi, ekonomi dan lain-lain, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

“Kami juga sepakat untuk membuat sebuah tim di daerah yang kami sebelumnya belum sepakati. Maksud saya, tentu saja, di permukiman di Yudea dan Samaria,” kata Netanyhu yang menggunakan istilah Israel untuk Tepi Barat.

Ratusan ribu pemukim Yahudi tinggal di wilayah yang diduduki Israel sejak Perang Enam Hari tahun 1967.

Pada pertemuan di Gedung Putih, Presiden Trump meminta Netanyahu untuk sedikit menahan pembangunan permukimannya.

Selama konferensi pers bersama kedua pemimpin di Gedung Putih, Netanyahu mengatakan, ia yakin bahwa masalah permukiman bukanlah inti dari konflik dan juga bukan faktor yang benar-benar memicu konflik Israel-Palestina. (T/RI-1/P02)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda