Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu: Israel Siap Terima Semua Skenario Hadapi Hizbullah

Nur Hadis - Senin, 24 Juni 2024 - 16:01 WIB

Senin, 24 Juni 2024 - 16:01 WIB

9 Views

Al-Quds, MINA – Israel siap menerima semua skenario dalam menghadapi serangan militan Hizbullah di Lebanon. Demikian dikatakan Perdana Mernteri Israel, Benyamin Nentayahu sebagaimana dikutip Anadolu, Senin, (24/6).

Berbicara kepada Channel 14 Israel tentang kemungkinan perang besar-besaran dengan Hizbullah, Netanyahu mengatakan “Jika perlu, kami akan menghadapi tantangan ini juga. Kita bisa bertarung di beberapa bidang. Kami siap untuk ini.”

Meskipun menyatakan siap dengan semua skenario dengan Hizbullah Lebanon, Netanyahu tetap berharap hal itu tidak perlu dilakukan, mengacu pada konfrontasi militer yang sedang berlangsung dengan kelompok Hizbullah Lebanon tersebut.

Mengenai perang di Gaza, Netanyahu mengatakan fase pertempuran sengit hampir berakhir, namun perang tidak akan berakhir sampai Hamas tidak lagi menguasai daerah kantong tersebut.

Baca Juga: Hamas: Pidato Netanyahu di PBB Ancaman Nyata bagi Perdamaian Global

Netanyahu mengatakan bahwa Tel Aviv ingin membentuk “klan lokal” untuk memerintah Jalur Gaza.

Dia juga mengatakan bahwa membangun kembali permukiman di Gaza “tidak realistis” dan tidak akan memenuhi tujuan perang.

Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Lebih dari 37.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 86.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Palestina dan Armenia Resmi Jalin Hubungan Diplomatik

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hezbollah Benarkan Hassan Nasrallah Gugur

Rekomendasi untuk Anda