Erbil, Wilayah Kurdistan, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi kepala pemeritahan negara pertama yang menyatakan dukungannya terhadap rencana kemerdekaan Kurdistan dari Irak.
Dukungannya itu diumumkan pada Selasa (12/9) dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di kantornya.
“Sementara Israel menolak teror dalam bentuk apapun, ini mendukung upaya sah orang-orang Kurdi untuk mencapai kemerdekaannya sendiri,” kata pernyataan itu. Demikian Rudaw memberitakannya yang dikutip MINA.
Namun, Netanyahu juga menjelaskan bahwa dia tidak mengacu pada upaya Partai Pekerja Kurdistan (PKK) untuk mendirikan negara bagian di Turki.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Israel menolak PKK dan menganggapnya sebagai organisasi teroris,” tambahnya.
PKK adalah partai politik yang dilarang di Turki. Kelompok itu telah bertempur dalam perang gerilya selama tiga dekade melawan pemerintah Turki.
Pejabat di Wilayah Kurdistan Irak telah menegaskan, referendum kemerdekaan mereka akan dilaksanakan pada tanggal 25 September nanti.
Komentar Netanyahu dinyatakan sehari setelah Menteri Kehakiman Israel vokal mengungkapkan dukungannya atas upaya wilayah Kurdistan untuk merdeka.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Namun, pemerintah Amerika Serikat yang mendukung pemerintahan Irak dan Kurdi, berkomentar bahwa waktu referendum tidak tepat, karena saat ini mereka sedang berperang melawan militan ISIS. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah