Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Klaim Kemajuan Negosiasi Pertukaran Tahanan dengan Hamas

sri astuti - Rabu, 11 Juni 2025 - 18:49 WIB

Rabu, 11 Juni 2025 - 18:49 WIB

15 Views

PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Anadolu Agency)

Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (10/6) mengklaim “kemajuan signifikan” dalam negosiasi gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan.

“Terlalu dini untuk memberi harapan kepada orang-orang. Saat ini kami terus berupaya mewujudkannya,” kata Netanyahu dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya. Anadolu melaporkan.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar juga mengklaim kemajuan dalam perundingan gencatan senjata.

“Beberapa kemajuan telah dicapai baru-baru ini, dan mengingat pengalaman masa lalu, saya tidak ingin melebih-lebihkannya,” katanya dalam sebuah konferensi pers di Yerusalem.

Baca Juga: Warga Palestina di Israel Dilarang Masuk Bunker Perlindungan Bom

Menurut surat kabar The Jerusalem Post, Netanyahu mengadakan pertemuan Selasa malam untuk membahas negosiasi gencatan senjata.

Harian itu mengatakan Hamas telah menyusun tanggapan baru terhadap usulan gencatan senjata utusan AS Steve Witkoff, dan “itu berpotensi mengarah pada terobosan dalam negosiasi.”

Tidak ada komentar langsung dari Hamas atau AS tentang klaim Israel tersebut.

Israel memperkirakan bahwa 56 sandera masih berada di Gaza, termasuk 20 yang diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 10.100 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel dalam kondisi yang buruk, termasuk laporan penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, menurut kelompok-kelompok hak asasi Palestina dan Israel.

Baca Juga: Qatar: Upaya Gencatan Senjata di Gaza Terus Berlanjut

Hamas telah berulang kali menawarkan untuk membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan diakhirinya perang, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, dan pembebasan tahanan Palestina. Namun, Netanyahu telah menolak persyaratan tersebut, bersikeras pada pelucutan senjata faksi-faksi perlawanan Palestina dan mendorong kontrol baru atas Gaza.

Oposisi Israel dan keluarga para sandera menuduh Netanyahu memperpanjang perang untuk menenangkan mitra koalisi sayap kanannya dan mempertahankan kekuasaan.

Tentara Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melakukan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan hampir 55.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak. []

 

Baca Juga: Pasukan Israel Akui Bantai Warga Gaza Dekat Pusat Bantuan Selasa Pagi

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda