Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NETANYAHU MENGAKU ISRAEL “SAKIT” OLEH KESEPAKATAN NUKLIR IRAN

Rudi Hendrik - Senin, 30 Maret 2015 - 23:59 WIB

Senin, 30 Maret 2015 - 23:59 WIB

991 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Dok. Nahar Net)
Perdana Menteri Israel <a href=

Benjamin Netanyahu. (Foto: Dok. Nahar Net)" width="300" height="211" /> Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Dok. Nahar Net)

Tel Aviv, 10 Jumadil Akhir 1436/30 Maret 2015 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku Israel “sakit” oleh perundingan nuklir Iran yang sedang berlangsung di Lausanne, Swiss.

“Negara-negara moderat, terutama Israel dan juga banyak negara lain, akan menjadi yang pertama terluka oleh perjanjian ini,” kata Netanyahu, Senin (30/3), demikian Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Netanyahu yang berkampanye menentang kesepakatan nuklir dengan Iran, memperingatkan negara kekuatan dunia yang sedang berunding -Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Cina, dan Perancis, plus Jerman – kesepakatan nuklir mereka bagi Iran akan dilihat sebagai penghargaan kepada pemerintah Teheran yang diduga teribat “agresi” di Yaman.

“Perjanjian yang dirumuskan di Lausanne mengirim pesan, tidak ada penghargaan untuk agresi (Arab Saudi di Yaman) dan sebaliknya penghargaan untuk agresi Iran,” katanya, mengacu pada dukungan Iran bagi pemberontak Syiah Houthi di Yaman.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Intervensi Netanyahu itu muncul di saat Menteri Luar Negeri negara-negara besar sedang mencoba mencapai kesepakatan di kota Lausanne tentang nuklir Iran.

Selasa tengah malam adalah tenggat waktu untuk memakukan kerangka kesepakatan. “Seseorang tidak dapat memahami, ketika pasukan yang didukung oleh Iran terus menaklukkan tanah di Yaman, di Lausanne mereka menutup matanya terhadap agresi ini,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

“Tapi kami tidak menutup mata dan kami akan terus bertindak melawan setiap ancaman dalam setiap generasi, terutama dalam generasi ini,” kata Netanyahu yang negaranya telah mengancam aksi militer untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir.

Pada Ahad, Perdana Menteri Israel mengatakan, proses negosiasi berjalan lebih jauh dari apa yang pemerintahannya takutkan.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

“Kesepakatan berbahaya yang sedang dinegosiasikan di Lausanne menegaskan keprihatinan kami dan bahkan lebih buruk,” kata Netanyahu kepada kabinetnya.

Menurutnya, Iran bisa berada dalam posisi untuk “menaklukkan” Timur Tengah melalui penguasaan kontrol ibukota Irak, Lebanon dan Suriah yang disebutnya “poros”. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Eropa
Internasional
Internasional