Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memobilisasi cadangan polisi dan tentara pada Jumat malam (7/4/2023), setelah terjadi serangan terpisah yang menewaskan tiga orang Yahudi di Tepi Barat dan Tel Aviv dalam eskalasi terbaru kekerasan mematikan.
Ketegangan telah melonjak sejak polisi Israel menyerang warga Palestina pada hari Rabu (5/4/2023) di dalam Masjid al-Aqsa di Al-Quds Yerusalem, dengan Israel membombardir Gaza dan Lebanon setelah tembakan roket oleh pejuang Palestina. The New Arab melaporkan.
Tentara Israel mengatakan telah melancarkan perburuan untuk para pelaku penembakan Jumat di Tepi Barat yang diduduki yang menewaskan tiga orang.
Di Tel Aviv pusat, satu orang tewas dan lima orang terluka pada Jumat malam dalam serangan mobil, kata Layanan Penyelamatan Israel.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Semua korban adalah wisatawan,” kata Layanan Darurat Magen David Adom, tanpa memberikan rincian tentang kebangsaan mereka.
Tiga orang, termasuk seorang anak berusia 17 tahun, terluka sedang, sementara dua mengalami cedera ringan, tambah layanan penyelamatan.
Tak lama kemudian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “menginstruksikan polisi Israel untuk memobilisasi semua unit polisi perbatasan cadangan dan telah mengarahkan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) untuk memobilisasi pasukan tambahan,” kata kantornya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Mi’raj News Agency (MINA)