Entebbe, Uganda, 30 Ramadhan 1437/5 Juli 1437 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memulai kunjungannya di Afrika Timur dengan tiba di Uganda yang menjadi kunjungan pertama pemimpin bangsa Yahudi di benua Afrika setelah 30 tahun.
Kedatangan Netanyahu di Bandara Entebbe pada Senin (4/7) bertepatan dengan tanggal sejarah suksesnya Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan operasi pembebasan sandera pesawat Air France di bandara tersebut pada 4 Juli 1976.
Penyelamatan Entebbe itu secara luas dilihat sebagai salah satu keberhasilan terbesar militer Israel.
Netanyahu memiliki keterikatan emosional dengan sejarah itu, karena saudaranya yang bernama Yonatan Netanyahu tewas dalam operasi.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Ini adalah hari yang sangat menyentuh bagi saya,” katanya. “Empat puluh tahun yang lalu mereka mendarat di tengah malam di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang diktator brutal. Hari ini kami mendarat di siang hari bolong di sebuah negara ramah yang dipimpin oleh seorang presiden yang berjuang melawan teroris.”
Netanyahu pergi ke Uganda bersama tentara dan pilot anggota tim penyelamat tersebut, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Di Uganda, Netanyahu akan bertemu dengan para pemimpin Afrika untuk membahas kerjasama dan peluang bisnis. Pertemuan puncak khusus akan dihadiri oleh Presiden Uganda Yoweri Museveni, serta pemimpin dari Kenya, Rwanda, Sudan Selatan, Ethiopia, Zambia dan Tanzania.
Selain Uganda, Netanyahu juga dijadwalkan untuk mengunjungi Kenya, Rwanda dan Ethiopia yang masuk bagian Afrika Timur. (T/P001/R05)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)