Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin (10/12) menyatakan, Oman akan mengizinkan pesawat perusahaan penerbangan Israel, El Al, terbang melalui wilayah udaranya.
Pengumuman ini menyusul kecaman kunjungan Netanyahhu ke Oman pada bulan Oktober meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik formal, demikian dilansir dari Palinfo.
“Ketika saya berada di Oman, saya berbicara dengan Sultan Qaboos, yang mengatakan kepada saya bahwa El Al akan dapat terbang di atas Oman,” ujar Netanyahu pada pertemuan dengan para Duta Besar Israel di Asia, Eropa dan Amerika Utara.
Namun demikian Netanyahu menyatakan, langkah itu tidak memiliki efek segera dapat dilaksanakan, karena maskapai penerbangan El Al masih dilarang terbang di atas wilayah tetangga utara Oman, Arab Saudi.
Baca Juga: Kinerja Perbankan dan Sukuk Dorong Pertumbuhan Keuangan Islam tahun 2024
Belum ada komentar dari otoritas Oman atas klaim Netanyahu tersebut.
Awal tahun ini, Oman dan Arab Saudi memberi maskapai India hak untuk terbang ke dan dari Israel. Arab Saudi belum memberikan izin yang sama kepada El Al.
Netanyahu juga mengatakan, sekarang mungkin mereka bisa terbang di atas Mesir dan Chad, negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel.
“Tampaknya, juga mungkin untuk terbang di atas Sudan,” tambahnya. (T/Ast/P1)
Baca Juga: Serangan Udara AS Hantam Sanaa, Ma’rib, dan Hodeidah di Yaman
Mi’raj News Agency (MINA)