Washington, MINA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Kamis (6/2) mengatakan bahwa pasukan AS tidak diperlukan di Jalur Gaza.
“Tidak!” Netanyahu mengatakan kepada wartawan di Kongres, ketika ditanya apakah menurutnya pasukan AS diperlukan di Gaza untuk mewujudkan rencana Presiden Donald Trump. Anadolu melaporkan.
Selain bertemu Trump Netanyahu juga bertemu dengan sejumlah anggota parlemen sebagai bagian dari kunjungannya ke Washington, DC. Ia bertemu dengan Senator Lindsey Graham dan Richard Blumenthalm serta Ketua Komite Intelijen Senat, Tom Cotton.
Trump menegaskan kembali rencananya untuk “mengambil alih” Gaza pada hari Kamis. Usulan tersebut telah dikecam secara luas oleh para pemimpin dunia.
Baca Juga: Ketua Parlemen Turkiye Sebut Pengusiran Warga Palestina Mimpi Tak Mungkin Terwujud
“Jalur Gaza akan diserahkan kepada Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir. Orang-orang Palestina, orang-orang seperti Chuck Schumer, sudah akan dimukimkan kembali di komunitas yang jauh lebih aman dan lebih indah, dengan rumah-rumah baru dan modern, di wilayah tersebut,” katanya di Truth Social.
Ia mengklaim bahwa warga Palestina akan memiliki “kesempatan untuk bahagia, aman, dan bebas” karena skema relokasi yang ia usulkan, yang membayangkan warga Palestina yang mengungsi ke Mesir dan Yordania.
“AS, yang bekerja dengan tim pembangunan yang hebat dari seluruh dunia, akan perlahan dan hati-hati memulai pembangunan yang akan menjadi salah satu pembangunan terbesar dan paling spektakuler di dunia. Tidak diperlukan tentara AS! Stabilitas untuk kawasan itu akan terwujud!!!” katanya. []
Baca Juga: Organisasi Ulama di India Kecam Pernyataan Presiden AS soal Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)