Tel Aviv, 12 Syawwal 1437/17 Juli 2016 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Ahad ini (17/7/2016), bahwa aksi percobaan kudeta di Turki tidak akan mempengaruhi kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel, yang sudah disepakati bulan lalu.
“Israel dan Turki telah menyepakati proses rekonsiliasi,” kata Netanyahu pada awal sidang kabinet mingguan di Jerusalem (Al-Quds), media setempat Haaretz melaporkan.
“Ini adalah asumsi kita bahwa proses ini akan terus berjalan, terlepas dari peristiwa dramatis di Turki selama akhir pekan ini,” katanya
Israel dan Turki menandatangani kesepakatan pada 28 Juni lalu untuk menormalkan kembali hubungan diplomatik antara kedua negara dan untuk mengakhiri krisis enam tahun paska insiden Mavi Marmara ke Jalur Gaza, pada Mei 2010.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahason memberikan pernyataan,”Israel menghormati proses demokrasi di Turki dan berharap untuk kelanjutan dari proses rekonsiliasi antara Turki dan Israel”, ujarnya seperti dirilis The Times of Israel.
Presiden Erdogan mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel, membuat Turki memperoleh kemudahan mengirimkan barang-barang bantuan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian dan yang dikirim dari pelabuhan Mersin, Turki ke Jalur Gaza. Demikian juga Turki akan membantu mengatasi krisis listrik dan mempercepat rehabilitasi rumah warga di Gaza.
Suplai seberat 14.000 ton dikirim dari Turki ke Gaza sebelum Idul Fitri awal Juli, lapor kantor berita resmi Turki Anadolu. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza