Al Quds, 9 Dzulqo’dah 1435/4 September 2014 (MINA) – Perdana Menteri penjajah Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan perintah untuk membongkar jembatan kayu baru di dinding barat Masjid Al Aqsha, surat kabar Haaretz melaporkan.
Perintah itu datang setelah istana kerajaan di Yordania menyuarakan kemarahan atas pembangunan jembatan ini tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan itu.
Seorang pejabat senior pemerintah Israel mengatakan kepada Haaretz jembatan itu dibuat pejabat setempat tanpa memiliki kewenangan dan tidak memberitahu atau meminta izin dari pihak Zionis Israel.
Pejabat mengklaim ketika Netanyahu mengetahui tentang jembatan itu dari Yordania, ia mengklarifikasi masalah ini ke dewan kota Yerusalem dan manajemen dinding plaza barat.
Baca Juga: UNICEF: Lebih dari 5.800 Anak di Gaza Didiagnosis Malnutrisi
Yordania menyampaikan keberatannya melalui beberapa saluran diplomatik, termasuk kementerian luar negeri, khawatir proyek jembatan itu dapat mempengaruhi stabilitas Yordania, kata pejabat itu.
Dalam kesempatan lain, yayasan dana abadi dan warisan Aqsha mengatakan otoritas pendudukan Israel (IOA) dan rekan eksekutifnya, terutama otoritas barang antik dan komunitas Elad, melakukan kegiatan Yahudisasi saluran air dan mata air bersejarah di distrik Silwan, selatan Masjid Aqsha .
Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada Rabu, yayasan mengatakan saluran dan mata air tersebut telah ada sejak era Arab kuno, pada masa era suku Yebus dan Kanaan.
Yayasan mencatat sejak 1978 Israel mengubah situs-situs sejarah Arab menjadi area perairan Talmud dan menciptakan klaim kepemilikan Ibrani palsu tentang situs itu.
Baca Juga: Angka Bunuh Diri Tentara Israel Mengkhawatirkan
Mereka menegaskan Israel secara intensif melakukan penggalian dan kegiatan konstruksi di daerah-daerah sumber air bersejarah di Yerusalem dan membuka museum bawah tanah akhir-akhir ini.
Israel juga mengubah nama saluran air dan mata air itu menjadi lebih Ibrani dan memproduksi film-film dokumenter berbicara tentang dugaan sejarah Yahudi di daerah itu, di mana menurut warga Palestina, klaim dan film yang dibuat itu digunakan untuk mencuci otak para wisatawan yang berkunjung ke Israel.(T/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Khan Younis dan Shujaiya Membara, Israel Akui Tentara Terluka