Tel Aviv, MINA – Media Israel mengumumkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan penghentian pekerjaan pembangunan turbin angin di Dataran Tinggi Golan, meskipun pernyataan Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir menganggap bahwa “pekerjaan perlu dilanjutkan besok.”
Kantor Netanyahu mengutip Perdana Menteri yang mengatakan, pada Sabtu (24/6) dia bertemu dengan kepala spiritual komunitas Druze di Palestina, Sheikh Muwafaq Tarif, dan memberitahunya tentang keputusan untuk menanggapi permintaan agar tidak melanjutkan pekerjaan di Golan sampai setelah Hari Raya Idul Adha.
Koresponden Al-Mayadeen mengatakan, Tarif mengadakan pertemuan dengan beberapa ribu orang di Kafr Yasif, di mana mereka menyatakan solidaritasnya kepda penduduk Golan Suriah yang diduduki.
Menurut situs I24NEWS, Netanyahu bertemu dengan Tarif di kantornya di Yerusalem yang diduduki, di hadapan kepala Shin Bet, Ronan Bar.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Ia menambahkan bahwa Netanyahu memerintahkan penghentian pekerjaan atas rekomendasi Bar dan Komisaris Polisi Pendudukan Kobi Shabtai.
Beberapa hari yang lalu, Al Mayadeen melaporkan bahwa kerumunan besar penduduk Golan menuju ke lokasi kerja perusahaan turbin dengan tujuan untuk menghadapi rencana pendudukan.
Dia menambahkan bahwa pasukan pendudukan memblokir persimpangan jalan menuju lahan pertanian untuk mencegah pengunjuk rasa mencapai lokasi.
Pada hari Selasa, penduduk Golan Suriah yang diduduki menghadapi pasukan pendudukan Israel yang berusaha mengambil alih tanah pertanian mereka, menggarisbawahi penolakan tegas mereka untuk memasang turbin angin di tanah mereka.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Selain itu, pasukan pendudukan Israel menyerang para demonstran dari Golan Suriah yang diduduki dengan bom gas, yang mengakibatkan beberapa orang terluka.
Penduduk Golan yang diduduki sangat menentang proyek pendudukan Israel yang bertujuan membangun 32 turbin angin baru dan akan melanggar sekitar 4.500 dunam tanah milik petani Suriah di Majdel Shams dan Masaade. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza