New York, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempersingkat perjalanannya di AS dan kembali ke Tel Aviv pada Jumat (27/9) malam, menyusul serangkaian serangan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya di ibu kota Lebanon, Beirut, yang mengakibatkan gugurnya pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah.
Netanyahu berada di New York untuk berpidato di Majelis Umum PBB, di mana ia berjanji untuk melanjutkan perang Israel di Lebanon dan Gaza, yang telah berlangsung selama hampir setahun dan mengakibatkan syahidnya puluhan ribu orang. The New Arab melaporkan.
Netanyahu dijadwalkan tiba kembali di Israel pada Ahad, kantornya mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan resmi. Rincian tentang sisa perjalanan Netanyahu tidak diungkapkan.
Tak lama setelah pidato Netanyahu di PBB pada hari Jumat, jet tempur Israel melancarkan serangan udara brutal yang menargetkan pinggiran selatan Beirut, Dahieh, yang merupakan markas besar Hezbollah.
Baca Juga: Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke AS
Setidaknya sembilan orang tewas dalam serangan itu dan 91 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Puluhan bangunan juga hancur total akibat serangan Israel di pinggiran kota yang padat penduduk itu.
Serangan itu mendorong ribuan penduduk pinggiran kota itu untuk mengungsi dan mencari perlindungan di tempat lain. Pada hari Sabtu, asap masih terlihat mengepul dari beberapa bangunan.
Netanyahu belum mengomentari serangan itu dan pembunuhan Nasrallah. Juru Bicara Militer Israel Nadav Shoshani mengatakan pemimpin Hezbollah itu telah “dihilangkan” dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu pagi dan hal ini dikonfirmasi oleh Hezbollah.
Baca Juga: Pemerintah Filipina Evakuasi Warga Jelang Kedatangan Badai Toraji
Kantor Netanyahu merilis gambar Perdana Menteri yang tampaknya terlibat dalam panggilan telepon dikelilingi oleh kepala staf dan sekretaris militernya di hotelnya di New York, sebelum ia berpidato di hadapan Majelis Umum PBB. Times of Israel menggambarkan gambar tersebut sebagai Netanyahu yang menyetujui serangan di Beirut.
Di UNGA, ia mengklaim Israel “berjuang untuk hidupnya” dan berusaha untuk menanggapi “kebohongan dan fitnah” yang dikatakan tentang negaranya dari para pemimpin dunia lainnya di Majelis Umum.
Beberapa delegasi, yang dipimpin oleh diplomat Turki, melakukan aksi walk-out sebelum Netanyahu naik ke podium, sebagai protes atas kehadirannya.
Perdana Menteri Israel juga menuduh PBB sebagai “lelucon yang menghina” dan “antisemit”, mengkritik badan tersebut atas perlakuannya terhadap Israel. PBB dan badan-badannya telah mengutuk perang Israel di Jalur Gaza dan serangan terhadap Lebanon pada banyak kesempatan.
Baca Juga: [POPULER MINA] Kelaparan di Gaza dan Kemenangan Trump Pilpres AS
Netanyahu juga berjanji untuk melanjutkan serangan Israel di Lebanon sampai semua tujuan tercapai dan mengatakan bahwa tidak ada tempat di Iran yang tidak dapat dijangkau Israel.
Lebih dari 700 orang di Lebanon telah tewas minggu ini oleh pasukan Israel, dalam peningkatan serangan, sementara kampanye militer brutal Israel di Gaza terus berlanjut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ali Ibrahim: Trump Akan Hidupkan Lagi Perjanjian Normalisasi