Tel Aviv, MINA – Penjajah Israel pada Ahad (7/9) mengklaim tengah mempertimbangkan secara serius usulan komprehensif gencatan senjata dan pertukaran sandera, yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Israel sedang mempertimbangkan secara serius proposal Presiden Trump,” demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut laporan penyiar publik Israel KAN dan Channel 12, proposal Trump membawa perubahan mendasar dibandingkan dengan usulan-usulan sebelumnya.
Rencana tersebut mencakup pembebasan seluruh 48 sandera Israel, termasuk yang telah meninggal, pada hari pertama gencatan senjata. Sebagai imbalannya, Israel harus membebaskan ribuan tahanan Palestina, termasuk ratusan dengan hukuman penjara jangka panjang.
Baca Juga: Tahanan Palestina: Penyiksaan Seksual di Penjara Israel “Terorganisir dan Sistematis”
Selain itu, proposal juga mewajibkan Israel menghentikan ofensif militernya untuk menduduki Kota Gaza serta memulai negosiasi segera yang dipimpin langsung oleh Trump, guna mengakhiri perang.
Trump pada Jumat (5/9) lalu mengatakan dirinya tengah melakukan negosiasi sangat mendalam dengan gerakan perlawanan Palestina Hamas, yang sebelumnya telah menerima usulan terbaru mediator Qatar dan Mesir pada 18 Agustus.
Belum ada komentar resmi dari Hamas terkait laporan tersebut. Namun, Hamas berulang kali menyatakan kesiapan untuk menyepakati kesepakatan menyeluruh dengan Israel yang mencakup pembebasan semua sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina, mengakhiri perang di Gaza, serta penarikan pasukan Israel.
Netanyahu hingga kini menolak usulan semacam itu, dan lebih memilih pengaturan parsial yang memungkinkannya menunda serta menambahkan syarat baru pada setiap tahap negosiasi. []
Baca Juga: Netanyahu Sebut Bocornya Video Penyiksaan Tahanan Palestina Rusak Citra Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Lakukan 282 Pelanggaran Gencatan Senjata Gaza dalam Sebulan
















Mina Indonesia
Mina Arabic