Golan, MINA – Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu pada Ahad (16/6) meresmikan sebuah komunitas baru di Dataran Tinggi Golan dengan sebutan “Trump Heights” atau Dataran Tinggi Trump.
Nama tersebut diberikan sebagai penghargaan setelah kurang dari tiga bulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara sepihak mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
“Kami bangga memiliki kesempatan untuk membangun komunitas baru, dan juga untuk menghormati teman besar,” kata Netanyahu pada pembukaan pertemuan kabinet khusus yang diadakan di Dataran Tinggi Golan, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Senin (17/6).
Dataran tinggi Golan sebenarnya adalah milik Suriah. Namun, wilayah tersebut diduduki Israel dalam perang 1967 dan kemudian dianeksasi beberapa tahun kemudian.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Komunitas internasional tidak pernah mengakui aneksasi tersebut. Namun, Trump pada Maret lalu secara sepihak memberikan pengakuan.
Sementara itu, Trump menanggapi perayaan tersebut melalui akun Twitternya. “Terima kasih PM @Netanyahu dan Negara Israel atas kehormatan besar ini!”
Duta Besar AS David Friedman, yang hadir pada pertemuan dan upacara penamaan tersebut, juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu untuk “isyarat luar biasa yang Anda dan Negara Israel lakukan kepada presiden Amerika Serikat.”
Yael Cohen, wakil penasihat hukum untuk Kantor Perdana Menteri, mengatakan dalam sebuah memorandum 12 Juni yang menunjukkan rencana itu masih jauh dari implementasi, karena Israel tidak memiliki dana peruntukan serta persetujuan akhir untuk lokasi dan nama yang tepat.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Dalam resolusi (kabinet) ini, diusulkan agar nama komunitas, jika didirikan, menjadi ‘Trump Heights’,” bunyi memorandum yang ditandatangani oleh, Yael Cohen.
Masalah tersebut sebagian disebabkan oleh fakta, Netanyahu mengepalai pemerintahan sementara, setelah gagal membentuk koalisi setelah maju dalam pemilihan umum 9 April di Israel. Ia sekarang harus memperebutkan suara pada pemilu ulang 17 September mendatang.
Sementara itu, rival Netanyahu, Zvi Hauser, menertawakan upacara peresmian komunitas “Trump Heights”.
“Siapa pun yang membaca cetakan kecil pada resolusi ‘bersejarah’ memahami bahwa itu adalah resolusi boneka,” tulis mantan menteri kabinet yang sekarang menjadi bagian dari partai oposisi dalam akun Twitternya.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Komunitas “Trump Heights”, rencananya akan menjadi pemukiman campuran sekuler-religius yang pada tahap pertama diperkirakan berjumlah 120 keluarga, akan didirikan di Golan utara di Beruchim. (T/Sj/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB