Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, agresi militer penjajah Israel yang sedang berlangsung terhadap Iran berpotensi menyebabkan pergantian rezim di negara tersebut.
Dalam wawancara dikutp Al-Jazeera pada Ahad (15/6), Netanyahu menyebut bahwa rezim Iran saat ini sangat lemah.
“Itu tentu bisa menjadi hasilnya karena rezim Iran sangat lemah,” katanya.
Netanyahu juga mengklaim, Israel telah berhasil menargetkan dan membunuh kepala intelijen dan wakil kepala intelijen iran/">Garda Revolusi Iran di Teheran.
Baca Juga: Spanyol Hadapi Kebakaran Hutan Terburuk, Ribuan Warga Mengungsi
Ia menyebut serangan itu dilakukan untuk menghilangkan dua ancaman eksistensial terhadap Israel, yaitu ancaman nuklir dan rudal balistik.
“Kami tidak akan membiarkan rezim paling berbahaya di dunia memiliki senjata paling berbahaya di dunia,” tegasnya.
Ia menambahka, Israel tidak akan mengalami “Holocaust nuklir kedua” setelah tragedi abad ke-20.
Sejak Jumat (13/6) dini hari, penjajah Israel melancarkan serangan terhadap berbagai fasilitas Iran, termasuk situs nuklir, infrastruktur rudal, instalasi minyak dan gas, serta menargetkan tokoh militer dan ilmuwan penting. Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke berbagai wilayah di Israel. []
Baca Juga: Puncak Sumud Nusantara Tembus Blokade Gaza Digelar di Malaysia 24 Agustus
Mi’raj News Agency (MINA)