Tel Aviv, 2 Syawal 1435/29 Juli 2014 (MINA) – Perdana Menteri Zionis Israel, Benjamin Netanyahu menyerukan untuk melanjutkan agresi ke Jalur Gaza yang terkepung di tengah banyaknya gelombang protes dunia insternasional atas pembantaian warga sipil di wilayah itu.
“Kita harus siap untuk serangan yang lebih kera” di Gaza, katanya seperti dilaporkan Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Netanyahu menganggap para pejuang perlawanan Palestina sebagai “musuh yang kejam”.
Perdana menteri itu juga mengkritik adanya tawaran Dewan Keamanan (DK) PBB untuk gencatan senjata demi penyelamatan kemanusiaan yang mendesak di Gaza.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Aneksasi Tepi Barat Sebagai Ilusi
DK PBB meminta Tel Aviv dan gerakan perlawanan Palestina Hamas, untuk menerima dan sepenuhnya pelaksanakan gencatan senjata demi kemanusiaan mulai Idul Fitri dan seterusnya.
Sejak 8 Juli lalu, pesawat tempur Israel telah menggempur berbagai wilayah di Jalur Gaza, menghancurkan rumah-rumah yang mengubur penghuninya di reruntuhan.
Tank-tank Israel juga mulai melakukan serangan darat terhadap tanah Palestina miskin pada 17 lalu
Petugas medis Palestina mengatakan lebih dari 1.095 warga Palestina telah tewas sejauh ini oleh serangan Israel dan hampir 6.500 lainnya terluka.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Sementara salah satu pemimpin Hamas di Gaza, Ismail Haniyah mengatakan, Jalur Gaza yang terkepung akan menjadi kuburan bagi tentara Israel” yang melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.
Sementara itu pula, Sekertaris Jenderal Gerakan Jihad Islam, Dr. Ramdhan Abdullah Shallah menyatakan, rakyat Palestina akan memenangkan pertempuran melawan penjajah Israel.
“Perlawanan, keberanian serta kreativitas pejuang Palestina mengejutkan dunia, ” kata Dr. Shallah Dalam pidatonya kepada rakyat Palestina yang disiarkan langsung oleh televisi “Palestine Al Yaum”, Senin (28/7) subuh.
Dia menegaskan bahwa perlawanan pejuang-pejuang Palestina akan terus menjadi pelindung bagi seluruh rakyat Palestina dan waktu kemenangan semakin dekat.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
“Semakin besar tekanan dan penderitaan, maka semakin dekat saat kemenangan, dan perlawanan akan terus berlanjut hingga diraih kemenangan dengan izin ALLAH” ujar Shalah.
Menurutnya, bahwa tidak ada kompromi bagi perlawanan Palestina, serta memuji kegigihan para pejuang yang telah menjadi legendaris dan belum pernah terjadi sebelumnya.
“Kami tidak akan pernah berhenti memerangi musuh sampai tuntutan kami untuk memperoleh hak hak hidup dalam kebebasan dan kemuliaan tercapaim,” tegas Shalah.
Jihad Islam merupakan kelompok perlawanan terbesar kedua setelah Hamas, yang didirikan dan dipimpin oleh Al Syahid Dr. fathi Syaqaqi, kemudian dilanjutkan oleh Dr. Ramadhan Abdullah Shallah yang berada di Libanon.
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Jihad Islam memiliki sayap militer bernama Brigade Al Quds yang prinsip perjuangan mereka adalah non politik, tidak turut campur dalam urusan perpolitikan dan hanya mengenal melawan serta mengusir penjajah Israel dengan perlawan dan tanpa kompromi. (T/P07/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel