Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NETANYAHU SETUJUI PEMBANGUNAN 454 UNIT RUMAH DI PEMUKIMAN ILEGAL

Rendi Setiawan - Kamis, 19 November 2015 - 06:54 WIB

Kamis, 19 November 2015 - 06:54 WIB

377 Views

(Foto: PIC)
(Foto: PIC)

(Foto: PIC)

Al-Quds, 7 Shafar 1437/19 November 2015 (MINA) – Harian Israel “Haaretz” edisi Selasa (17/11) mengungkapkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyetujui pembangunan 454 unit pemukimam ilegal Yahudi baru di kota Al-Quds bagian utara.

Netanyahu menyetujui penjualan tanah untuk perluasan dua perkampungan pemukiman illegal Yahudi di wilayah Baldah Shavat dan Bethanina serta desa Lafta yang penduduknya diusir Israel.

Sebelum ke Washington, Netanyahu membekukan rencana ini, namun setelah kunjungan, ia menyetujui lagi. Demikian The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sebelumnya, otoritas Israel menyetujui pembangunan 891 unit hunian di pemukiman Yahudi Gelo Al-Quds Barat di wilayah Betjala dan Betlehem.

Baca Juga: Situasi Kacau, Israel Justru Bangun Permukiman Baru di Tepi Barat

Sinagog Yahudi Baru

Di sisi lain, Haaretz juga menyebutkan, Kemenkeu Israel menganggarkan 5,2 juta Shekel untuk pembangunan sinagog Yahudi baru di pemukiman Gabat Zev sebagai ganti sinagog Eliet Hashhar yang dibangun di wilayah Palestina dan sudah diputuskan untuk digusur di tahun 2012.

Pakar Hukum Internasional Dr. Hana Isa menyebutkan, persetujuan pembangunan ini melanggar hak Palestina dan melanggar resolusi-resolusi PBB yang menganggap pemukiman Yahudi adalah ilegal dan inkonstitusional.

Isa mengatakan, pasukan Israel mempersulit dan mengusir warga Palestina di Al-Quds sejak Israel secara sepihak berdiri tahun 1948 dengan tujuan Yahudisasi penuh. “Pengusiran warga Palestina baik dengan cara langsung atau tidak itu sudah jadi strategi,” kata Isa.

Baca Juga: Mayoritas Warga Israel Setuju Usulan Trump Kuasai Gaza

“Politik penggusuran rumah dan penyitaan tanah Palestina tidak pernah berhenti dilakukan Israel sejak ditandatangani perjanjian Oslo, bahkan semakin intensif dari hari ke hari. Pemukiman Yahudi pun semakin meluas,” pungkasnya. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Bakar Kantor Kemenhan Tuntut Lanjutan Pertukaran Tahanan

Rekomendasi untuk Anda