Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta peningkatan keamanan untuk putranya, Yair Netanyahu, yang berada di Amerika Serikat, takut diincar Iran.
Permintaan tersebut muncul di tengah kekhawatiran Iran dan agennya mungkin menargetkan tokoh dan kepentingan Israel di luar negeri sebagai pembalasan atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu.
“Yossi Shelli, Direktur Jenderal Kantor Perdana Menteri, menghubungi Komite Penasihat untuk Perlindungan Tokoh Publik dalam beberapa hari terakhir, meminta mereka untuk mempertimbangkan penguatan langkah-langkah keamanan di sekitar Yair Netanyahu yang saat ini hidup di bawah perlindungan dua pengawal Shin Bet,” kata sumber yang dekat dengan Netanyahu, seperti diberitakan Channel12, Selasa (27/8).
Sumber tersebut juga menyebutkan, komite penasihat meminta data intelijen untuk membenarkan peningkatan ini, dengan menekankan mereka tidak ingin hanya mengandalkan perasaan.
Yair Netanyahu (33) tinggal di Miami sejak April 2023 dan dilindungi oleh Shin Bet dengan perkiraan biaya tahunan sekitar 2,5 juta shekel (sekitar 680 ribu dolar), menurut laporan Channel12.
Awalnya, tanggung jawab atas perlindungan keluarga Perdana Menteri jatuh ke tangan unit Magen yang beroperasi di bawah pengawasan Kantor Perdana Menteri.
Namun, demonstrasi di Tel Aviv yang menentang rencana amandemen peradilan yang kontroversial pada tahun 2023, mendorong keluarga Netanyahu untuk meminta peningkatan keamanan di sekitarnya.
Sehingga, tugas ini dipindahkan ke Unit Keamanan Pribadi Shin Bet yang bertanggung jawab atas keamanan tokoh dan pemimpin pemerintahan Israel
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Surat kabar Maariv sebelumnya mengatakan Yair Netanyahu menghabiskan ratusan ribu dolar bagi perbendaharaan Israel untuk program keamanan dan hiburannya.
Bulan lalu, Yair Netanyahu dilaporkan sedang bersantai bersama rekannya dan dua pengawalnya di Taman Yosemite di California, AS.
Ia bebas dari tugas tempur, sementara ayahnya mengirim ribuan tentara untuk menghadapi Hamas di Jalur Gaza, di mana ratusan tentara Israel tewas. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio