Netanyahu: Tanah Israel adalah Milik Kita

Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam kunjungannya ke pos penjagaan ilegal Netiv Ha’avot pada Senin (28/1) mengatakan, tidak akan ada lagi penghentian permukiman.

“Tidak akan ada lagi pencopotan atau penghentian permukiman, hanya kebalikannya. Tanah Israel adalah milik kita, dan akan tetap menjadi milik kita,” kata Netanyahu, demikian Hareetz melaporkan.

Ada lebih dari 200 permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, yang semuanya ilegal menurut hukum internasional.

Israel membedakan antara permukiman resmi dan pos-pos yang tidak sah (meskipun banyak dari yang terakhir “disahkan” secara retroaktif di bawah hukum Israel).

Menurut laporan itu, Netanyahu bertemu dengan penghuni pos Tepi Barat setelah memerintahkan pengalokasian puluhan juta syikal untuk membangun lingkungan permanen bagi mereka.

Ia menjanjikan bahwa “Apa yang jatuh akan naik, itu milik kita, kami sedang membangun di sini dan Anda sedang tinggal di sini.”

“Kami telah kembali ke tanah air, ke Netiv Ha’avot, yaitu rute leluhur kami dalam bahasa Ibrani. Abraham, Ishak dan Yakub lewat di sini. Kita sudah berada di sini selama 3.000 tahun,” ujarnya.

Menyikapi penggusuran 15 rumah yang dibangun secara ilegal Juni lalu, setelah petisi oleh organisasi Peace Now dan pemilik tanah lokal ke Mahkamah Agung, Netanyahu menggambarkan perintah itu sebagai “kecelakaan”. Ia menegaskan, sebuah lingkungan baru akan dibangun dan “tidak ada yang akan mencabut akar kita.”

“Rumah tempat anak ini dibesarkan telah dihancurkan, kita tidak akan memilikinya lagi dan itulah mengapa kami membangun lingkungan baru ini. Di sini anak-anak akan memiliki rumah, kita tidak kembali ke sini setelah ribuan tahun hanya untuk dicopot, tidak ada yang akan mencabut kita,” tegasnya. (T/Ast/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)