Yerusalem, MINA – Sebagai imbalan bergabung dalam pemerintahan Israel yang akan dibentuknya, Benjamin Netanyahu telah menawarkan wacana untuk mengakui pos-pos permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, dalam pertemuan dengan pemimpin partai Zionisme Religius, Bezalel Smotrich, Rabu (16/11), yang kemungkinan akan masuk ke dalam pemerintahan koalisinya.
Ketua partai Likud Netanyahu menyarankan agar Israel “memanfaatkan kesempatan” yang disajikan oleh serangan baru-baru ini di permukiman ilegal Ariel di Tepi Barat, dan mengakui pos-pos yang tidak sah, kata sumber Likud kepada Haaretz, The New Arab melaporkan.
Pemerintah Israel telah membangun atau mengesahkan permukiman di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang melanggar hukum internasional sejak 1967.
Pos terdepan, yang dibangun oleh pemukim Israel tanpa izin pemerintah, biasanya di atas tanah warga Palestina yang disita, telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah Israel sebelumnya.
Baca Juga: Smotrich Klaim Israel Siap Duduki Gaza dengan Bantuan Trump
Berita itu muncul saat Netanyahu berusaha menyatukan pemerintahan koalisi dengan sekutu sayap kanannya untuk membentuk pemerintahan Israel berikutnya. Namun, pembicaraan macet mengenai posisi kunci dalam kabinet, tetapi Netanyahu bersikeras pada hari Selasa (22/11) bahwa “akan segera ada pemerintahan,” menurut surat kabar Israel. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palang Merah Internasional Peringatkan Krisis Kemanusiaan di Tepi Barat