Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Tegaskan Israel Hadiri Konferensi di Bahrain

Rudi Hendrik - Kamis, 20 Juni 2019 - 08:48 WIB

Kamis, 20 Juni 2019 - 08:48 WIB

3 Views

Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends a parliament session in the Knesset, Israel's Parliament, in Jerusalem, Tuesday, March 22, 2011. An Israeli court ordered former Israeli President Moshe Katsav to prison for seven years Tuesday following his rape conviction, rejecting his attorneys' request for leniency and making him the highest-ranking Israel official ever sent to jail. Netanyahu and opposition leader Tzipi Livni each issued statements expressing sorrow for Katsav's fate but respect for the sentencing. (AP Photo/Oded Balilty)

Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan mengambil bagian dalam konferensi tingkat tinggi di Bahrain pekan depan, yang merupakan bagian dari rencana perdamaian Timur Tengah Amerika Serikat (AS).

“Sebuah konferensi penting akan segera diadakan di Bahrain dan Israel tentu saja akan berpartisipasi,” kata Netanyahu di sebuah acara di Tel Aviv, Rabu (19/6), demikian Nahar Net melaporkan.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menyelenggarakan konferensi tersebut pada 25 dan 26 Juni di Manama, Bahrain, sebagai pembukaan komponen ekonomi dari rencana perdamaian AS.

Menantu Trump, Jared Kushner, telah menyusun rencana yang telah lama ditunggu-tunggu, tetapi Palestina telah menolaknya karena proposal tersebut dianggap sangat mendukung Israel dan mengabaikan hak-hak nasional Palestina

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rencana perdamaian yang disebut “Kesapakatan Abad Ini” itu bertujuan memberikan peluang ekonomi bagi Palestina, tetapi Kushner mengisyaratkan pihaknya tidak akan mendukung seruan internasional untuk pembentukan Negara Palestina.

“Kami menyambut upaya Amerika untuk memberikan solusi regional untuk masa depan yang lebih baik,” kata Netanyahu.

Palestina telah memboikot pemerintah AS sejak Trump memutuskan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. (T/RI-1/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah