Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan mengambil bagian dalam konferensi tingkat tinggi di Bahrain pekan depan, yang merupakan bagian dari rencana perdamaian Timur Tengah Amerika Serikat (AS).
“Sebuah konferensi penting akan segera diadakan di Bahrain dan Israel tentu saja akan berpartisipasi,” kata Netanyahu di sebuah acara di Tel Aviv, Rabu (19/6), demikian Nahar Net melaporkan.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menyelenggarakan konferensi tersebut pada 25 dan 26 Juni di Manama, Bahrain, sebagai pembukaan komponen ekonomi dari rencana perdamaian AS.
Menantu Trump, Jared Kushner, telah menyusun rencana yang telah lama ditunggu-tunggu, tetapi Palestina telah menolaknya karena proposal tersebut dianggap sangat mendukung Israel dan mengabaikan hak-hak nasional Palestina
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Rencana perdamaian yang disebut “Kesapakatan Abad Ini” itu bertujuan memberikan peluang ekonomi bagi Palestina, tetapi Kushner mengisyaratkan pihaknya tidak akan mendukung seruan internasional untuk pembentukan Negara Palestina.
“Kami menyambut upaya Amerika untuk memberikan solusi regional untuk masa depan yang lebih baik,” kata Netanyahu.
Palestina telah memboikot pemerintah AS sejak Trump memutuskan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. (T/RI-1/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza