NETANYAHU TERANCAM KALAH PEMILU

netanyahu
Perdana Menteri .(Foto: Arsip)

Al-Quds, 22 Jumadil Awwal 1436/13 Maret 2015 (MINA) – Hasil survei di Israel menunjukkan, pemimpin , , memimpin tipis dari Benjamin Netanyahu mewakili Partai Likud pada 17 Maret mendatang.

Survei yang dilakukan Israel Army Radio dan Haaretz, Rabu (11/3) kemarin, menunjukkan, Isaac Herzog dari Partai Buruh memperoleh 24 dari 120 kursi di parlemen.

Sementara Netanyahu hanya memperoleh 21 kursi. Pada sehari sebelumnya, survei yang sama juga dilakukan stasiun televisi Channel 2, dan menunjukkan, koalisi Herzog mendapatkan 25 kursi.

Berkaitan dengan hal itu, Anggota Komite Sentral Organisasi Pembebasan (PLO), Mustafa Barghouti menganjurkan masyarakat Israel secara tidak langsung untuk memilih Isaac Herzog, Israel National News dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

“Kita semua benar-benar ingin Binyamin Netanyahu jatuh dan diganti, dan menegaskan bahwa pemerintahannya telah berakhir,” kata Barghouti.

Namun, kata Barghouti, dirinya tidak mengharapkan pemerintahan yang dipimpin oleh Herzog akan jauh berbeda dengan pemerintahan yang dipimpin Netanyahu saat ini . “Kami tidak memiliki harapan dari pemilu ini,” katanya.

Lebih lanjut, Barghouti mengatakan, dari sudut pandang Palestina, seluruh Israel telah berubah ke sayap kanan, dan kampanye oleh berbagai partai politik mencerminkan pergeseran dalam beberapa sudut pandang.

Selain keberhasilannya bergabung dengan Liga Arab, Barghouti mengatakan, Palestina mengharapkan Netanyahu tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri Israel untuk periode selanjutnya.

“Kami tidak ikut campur dalam pemilihan Israel, tapi kami benar-benar berharap bahwa Netanyahu tidak akan lagi menjalankan pemerintahan. Masa pemerintahannya adalah yang paling gelap yang pernah ada untuk rakyat Palestina,” katanya.

Sementara hasil survei menunjukkan, popularitas Netanyahu yang memimpin Israel sejak 2009 merosot tajam sejak pidatonya di Kongres Amerika Serikat pada pekan lalu yang menyinggung soal ancaman nuklir Iran. Pemerintah Amerika Serikat Barack Obama menyesalkan pidato Netanyahu yang menurut mereka mengganggu perundingan antara Barat dengan Iran.

Di sisi lainnya, masyarakat Israel menganggap, Netanyahu telah mengesampingkan perekonomian negara itu yang terpuruk, salah satunya soal harga perumahan yang naik, dan lebih mementingkan soal keamanan dalam negeri. Netanyahu disebut terlalu terobsesi dengan Iran dan nuklirnya.

“Dia bicara soal sesuatu yang tidak relevan, Iran dan ISIS. Hari ini, anak-anak saya tidak mampu memiliki tempat tinggal dan membeli rumah. Jika mereka tidak bisa melakukannya, negara ini tidak punya alasan untuk tetap ada,” kata Avi Biton, pemilik toko makanan ringan dan pendukung Likud di pemilu sebelumnya, dikutip The Wall Street Journal.

Netanyahu sendiri menyadari posisinya terancam dalam pemilu pekan depan. Diberitakan Reuters, dia mengaku melihat “bahaya yang nyata” atas kekalahan dari Herzog, dan mulai melancarkan kampanye untuk menjatuhkan lawannya.

Pemilu Israel akan dilakukan pukul 07.00 pagi waktu setempat pada Selasa pekan depan, diikuti lebih dari 5,8 juta di 25 wilayah. Di bawah sistem perwakilan di parlemen, semua partai di Israel bisa menempatkan wakil mereka jika mendapatkan lebih dari 3,25 persen suara.

Pemungutan suara ditutup pada pukul 10 malam dan hasilnya diumumkan awal Rabu. Setelah itu Presiden Reuven Rivlin punya sepekan untuk meminta pemimpin partai pemenang pemilu membentuk pemerintahan. (T/P011/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0