Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (7/6) mengatakan, Israel tidak akan menyetujui pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari rencana aneksasinya.
Menurut TV Channel 13 Israel, Netanyahu mengatakan rencana aneksasi untuk Tepi Barat akan dilaksanakan dalam beberapa pekan, demikian dikutip dari Anadolu Agency.
“Rencana aneksasi tidak akan mencakup pembentukan negara Palestina, dan pemerintah pasti tidak akan menyetujuinya,” kata Netanyahu.
Dia menambahkan bahwa proses pemetaan untuk aneksasi belum selesai.
Baca Juga: Kelompok HAM Ingatkan GHF yang Berisiko Terlibat Pelanggaran Hukum Internasional di Gaza
Israel rencananya akan mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki di bawah rencana yang disetujui oleh Netanyahu dan saingannya yang kini menjadi mitra dalam pemerintahan koalisi, Benny Gantz, pemimpin Partai Biru dan Putih.
Rencana itu datang sebagai bagian dari apa yang disebut Presiden AS Donald Trump “Kesepakatan Abad Ini” yang diumumkan pada 28 Januari lalu. Mencakup Yerusalem sebagai “ibukota Israel yang tidak terbagi” dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar Tepi Barat.
Rencana tersebut menyerukan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa di bawah rencana AS, Israel akan mencaplok 30% -40% dari Tepi Barat, termasuk semua Yerusalem Timur. (T/R7/P1)
Baca Juga: Hamas Sebut Mekanisme Distribusi Bantuan Israel-Amerika adalah Perangkap Maut
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Culik Puluhan Warga Palestina di Tepi Barat, Al-Aqsa Masih Ditutup