Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Rabu (7/2), menolak permintaan Hamas untuk melakukan gencatan senjata dan justru memerintahkan pasukan bersiap untuk bergerak ke kota Rafah di ujung selatan Gaza, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan.
Dikutip dari The New Arab, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, berbicara di Tel Aviv beberapa jam setelah pertemuan dengan Netanyahu, mengatakan, dia masih melihat “ruang untuk mencapai kesepakatan.”
Blinken mengatakan, dia telah memperingatkan pemimpin Israel tersebut terhadap tindakan dan pembicaraan yang “menyulut ketegangan”.
Netanyahu mengatakan dalam jumpa pers yang disiarkan televisi bahwa ia telah memerintahkan pasukan untuk “bersiap beroperasi” di Rafah.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Dia mengatakan, “kemenangan total” Israel atas Hamas hanya tinggal beberapa bulan lagi.
Pemimpin Israel itu mengatakan, “tuntutan aneh” kelompok pejuang Palestina untuk melakukan gencatan senjata tidak akan menyebabkan kembalinya sandera.
Dia menuduh bahwa “hal itu hanya akan mengundang pembantaian lagi”, merujuk pada serangan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya