
Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu pidato di Sidang Umum PBB, Senin (30/9). (Foto: AFP/Getty Images)" width="300" height="187" /> Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pidato di Sidang Umum PBB, Senin (30/9). (Foto: AFP/Getty Images)New York, 6 Dzulhijjah 1435/30 September 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel saat menyampaikan pidatonya di Majelis Umum PBB menuding Iran sebagai ancaman yang jauh lebih besar daripada kelompok bersenjata Hamas Palestina dan Islamic State (IS) atau ISIS.
Dalam pidatonya di New York, Senin (29/9), Benjamin Netanyahu menggambarkan Iran, ISIS dan Hamas sebagai bagian dari satu tim, dan menyamakannya dengan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Nazi meyakini rasnya lebih unggul, Islam militan meyakini agamanya lebih unggul,” kata Netanyahu. “Mereka hanya setuju orang di antaranya yang menjadi pemimpin agama tertinggi.”
“Untuk mengalahkannya (ISIS) dan membiarkan Iran sebagai ambang tenaga nuklir adalah untuk memenangkan pertempuran tapi kalah perang.”
Baca Juga: Perundingan Putaran Kedua Iran-AS di Roma Akan Dimediasi oleh Menlu Oman
Dia menyamakan pemboman mematikan Israel di Gaza dengan serangan udara pimpinan AS terhadap ISIS di Irak dan Suriah.
Pemerintah Iran yang sedang melakukan negosiasi dengan negara-negara Barat untuk mengakhiri sanksi ekonomi, telah menolak tuduhan bahwa negaranya mengembangkan kemampuan memproduksi senjata atom.
Teheran ingin sanksi terhadap mereka dicabut sebagai bagian dari kesepakatan nuklir.
Dalam sambutan pidatonya, Netanyahu mengatakan “kemampuan nuklir militer Iran harus sepenuhnya dibongkar”.
Baca Juga: Badan Nuklir IAEA Diminta Netral dalam Perundingan Teheran-Washington
Netanyahu dua kali menyebut “Negara Islam Iran” yang mirip dengan nama “Negara Islam” atau ISIS dan mengejek pidato Presiden Iran Hassan Rouhani di depan 193 pemimpin negara di Majelis Umum pekan lalu, di mana Rouhani menuduh Barat dan sekutunya yang memelihara ISIS.
Rouhani mengatakan dia mendukung upaya memerangi ISIS, sebuah kelompok bersenjata yang memandang Syiah Iran adalah sesat. Namun dia mengatakan itu harus ditangani oleh negara-negara regional, bukan negara-negara di luar Timur Tengah. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Hari Kedua Paskah Yahudi