Tel Aviv, MINA – Pemimpin penjajah Zionis Benjamin Netanyahu memilih menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) pencaplokan wilayah Tepi Barat Palestina setelah mendapatkan tekanan kuat dari Donald Trump dan komunitas internasional.
Tekanan tersebut menjadi sinyal bahwa upaya aneksasi unilateral Israel di bawah kepemimpinannya masih menghadapi hambatan diplomatik yang cukup besar. Al-Jazeera melaporkan, Jumat (24/10).
Langkah Netanyahu menunda RUU tersebut muncul di tengah desakan internal pemerintahan Israel yang kuat untuk mempercepat aneksasi. Sebanyak 14 menteri sayap kanan mendesak agar proses pencaplokan segera dilakukan demi memperkuat kontrol Israel atas wilayah pendudukan.
Namun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa Washington tidak akan mengizinkan Israel melakukan pencaplokan Tepi Barat secara sepihak. Pernyataan ini memberikan tekanan diplomatik kepada Tel Aviv dan turut menggoyahkan rencana aneksasi Netanyahu.
Baca Juga: Dikritik AS, Netanyahu Minta Pengajuan RUU Aneksasi Tepi Barat Dibatalkan
Selain tekanan asing, skenario aneksasi juga menghadapi risiko meningkatnya konflik di kawasan dan kritik keras dari negara-negara Arab serta organisasi internasional.
Dengan menunda pengesahan RUU, Israel mencoba meredam potensi isolasi diplomatik sekaligus menimbang kembali strategi politiknya di arena regional.
Sebelumnya, Parlemen Israel (Knesset) secara resmi menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Aneksasi yang bertujuan untuk mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk daerah pemukiman di sekitar Yerusalem dan kawasan timur seperti Ma’ale Adumim.
Keputusan tersebut segera menimbulkan respons keras dari gerakan perlawanan Hamas dan sejumlah negara Arab yang mengutuk langkah tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional. Wafa melaporkan.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Tidak Ada Perdamaian di Gaza Kecuali Pendudukan Berakhir
RUU tersebut memuat dua rancangan yang secara spesifik mengatur aneksasi wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat dan pemaksaan kedaulatan atas pemukiman Ma’ale Adumim. []
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic