Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Ubah Wilayah Palestina Jadi Israel pada Peta Buatannya

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - Rabu, 4 September 2024 - 03:23 WIB

Rabu, 4 September 2024 - 03:23 WIB

35 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berdiri di depan peta digital seukuran dinding. Wilayah Tepi Barat dan Yerusalem dalam peta tersebut dinamai "Israel," saat berpidato di depan awak media pada Senin, 2 September 2024. [Foto: Anadolu]

Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengubah wilayah Palestina menjadi Israel dalam peta yang ia pamerkan dalam pidatonya kepada awak media pada Senin (2/9).

Peta itu menghapus wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki dan menandainya sebagai wilayah Israel. Melansir Middle East Monitor pada Selasa (3/9).

Berbicara tentang pentingnya Koridor Philadelphia antara Gaza dan Mesir, Netanyahu menggunakan peta yang menunjukkan keseluruhan Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai wilayah yang dianeksasi ke Israel dan hanya menggambarkan Jalur Gaza sebagai wilayah Palestina.

Israel menolak untuk menarik diri dari koridor Philadelphia, dengan alasan bahwa koridor tersebut merupakan jalur penyelamat bagi Hamas, dan dengan alasan bahwa menduduki koridor tersebut akan “memutus pasokan oksigen” bagi kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Baca Juga: Anak Ajaib dari Gaza Kisahkan Ketangguhan Perjuangan Palestina

“Rute Philadelphia yang memisahkan Jalur Gaza dari Mesir tidak boleh dievakuasi. Jika Israel melepaskan kendali, Gaza akan berubah menjadi kantong teroris,” kata Netanyahu.

“Poros kejahatan membutuhkan Rute Philadelphia, dan karena alasan itu, kita harus mengendalikan Rute Philadelphia. Hamas bersikeras tidak mengizinkan kita berada di sana, dan karena alasan itu, saya bersikeras bahwa kita harus berada di sana,” tambahnya.

Otoritas Palestina mengecam tindakan tersebut sebagai aneksasi eksplisit wilayah yang diduduki oleh Tel Aviv.

“Peta Netanyahu mengungkap kebenaran agenda kolonial dan rasis dari pemerintah sayap kanan ekstremis,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Kekurangan Bahan Bakar, Rumah Sakit di Gaza Terancam Berhenti Beroperasi

Netanyahu terus-menerus menggunakan peta yang mencakup Tepi Barat sebagai bagian dari negara pendudukan, sebagai bentuk pengakuan yang jelas dan eksplisit atas kejahatan kolonial rasis ini, dan mengabaikan legitimasi internasional beserta resolusinya, keinginan internasional untuk perdamaian, dan perjanjian yang telah ditandatangani,” kata Kementerian tersebut.

Ini bukan pertama kalinya pejabat Israel menggunakan peta yang tidak membatasi wilayah Palestina yang diduduki.

Sejak dimulainya genosida Israel di Gaza, banyak selebritas dan pejabat terlihat mengenakan kalung yang menggambarkan seluruh wilayah Mandat Palestina, yang mereka klaim sebagai wilayah Israel.

Sementara itu, tentara pendudukan yang ditempatkan di Gaza mengenakan lencana seragam yang menggambarkan peta Israel Raya.

Baca Juga: Program Pangan Dunia: 2,2 Juta Orang di Gaza Sangat Butuhkan Bantuan

Pada bulan September 2023, Netanyahu berpidato di hadapan Majelis Umum PBB sambil memegang peta ‘Timur Tengah Baru’ dengan Palestina yang dihapus seluruhnya.

Sebelumnya, Maret 2023, Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich, menyampaikan pidato pada sebuah acara di Paris sambil berdiri di dekat peta yang mereka sebut “Israel Raya.” Peta itu menggambarkan Yordania sebagai bagian dari Negara Yahudi yang memproklamirkan diri.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Kehancuran di Gaza Terburuk yang Pernah Dilihatnya

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Khadijah
MINA Health
MINA Health