Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Umumkan Siap Maju Lagi dalam Pemilu Israel

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Pemimpin penjajah Zionis Israel Benjamin Netanyahu (foto: X)

Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel netanyahu/">Benjamin Netanyahu mengumumkan kesiapannya untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilihan umum mendatang. Ia menyatakan optimistis dapat memenangkan masa jabatan berikutnya dengan dukungan kuat dari publik.

Dalam wawancara dengan Channel 14, Sabtu (18/10), Netanyahu secara tegas menjawab ketika ditanya mengenai masa depannya di dunia politik.

“Ya, dan saya yakin akan menang, dengan dukungan publik,” ujarnya.

Pernyataan itu muncul sehari setelah penyiar publik Israel melaporkan bahwa Netanyahu tengah mempertimbangkan untuk memajukan jadwal pemilu dari semula 3 November menjadi Juni 2026, meski hingga kini belum ada pengumuman resmi.

Baca Juga: Rafah Dibuka Kembali Senin Depan untuk Warga Palestina Masuk Gaza

Berdasarkan undang-undang Israel, pemilihan umum dapat digelar lebih awal atas rekomendasi perdana menteri dan persetujuan presiden untuk membubarkan Knesset, parlemen Israel.

Survei yang dirilis harian Maariv menunjukkan bahwa blok Netanyahu berpotensi meraih 52 kursi, sementara kubu oposisi diprediksi memperoleh 58 kursi dan partai-partai Arab 10 kursi, jika pemilu digelar dalam waktu dekat.

Untuk membentuk pemerintahan, dibutuhkan koalisi minimal 61 kursi dari total 120 kursi Knesset. Namun, hingga kini para pemimpin oposisi tetap menolak kemungkinan bekerja sama dengan partai-partai Arab.

Netanyahu, yang memegang rekor sebagai perdana menteri terlama dalam sejarah Israel, telah menjabat dalam lima periode non-berturut-turut. Meski demikian, ia masih menghadapi sejumlah kasus hukum di dalam negeri.

Baca Juga: Potret Pengungsi Gaza: Pulang ke Rumah yang Tak Lagi Ada

Ia didakwa dalam tiga perkara korupsi besar yang dikenal sebagai Kasus 1000, 2000, dan 4000, mencakup tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Netanyahu menolak seluruh tuduhan itu dan menyebutnya sebagai “kampanye politik” untuk menjatuhkan dirinya.

Di sisi lain, tekanan terhadap Netanyahu juga datang dari ranah internasional. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada 21 November 2024 mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.

Langkah Netanyahu untuk kembali maju dinilai sebagai upaya mempertahankan kekuasaan di tengah tekanan hukum dan politik yang meningkat, baik dari dalam negeri maupun dunia internasional. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UNRWA: Lebih dari 8.000 Guru di Gaza Siap Kembali Mengajar

Rekomendasi untuk Anda