Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NEW DELHI MULAI BATASI KENDARAAN YANG BERLALULINTAS

Syauqi S - Jumat, 1 Januari 2016 - 22:12 WIB

Jumat, 1 Januari 2016 - 22:12 WIB

574 Views ㅤ

Seorang relawan pertahanan sipil India memegang plakat bertuliskan kata-kata bernada ajakan: "Saya akan membuat Delhi bebas dari polusi udara“, di hari pertama pelaksanaan kebijakan pembatasan kendaraan di New Delhi, India, 1 Januari 2016 (Foto: The Peninsula)

India-memegang-plakat-di-New-Delhi-India-1-Januari-2016-Foto-The-Peninsula-300x193.jpg" alt=" Seorang relawan pertahanan sipil India memegang plakat bertuliskan kata-kata bernada ajakan: "Saya akan membuat Delhi bebas dari polusi udara“, di hari pertama pelaksanaan kebijakan pembatasan kendaraan di New Delhi, India, 1 Januari 2016 (Foto: The Peninsula) " width="300" height="193" />
Seorang relawan pertahanan sipil India memegang plakat bertuliskan kata-kata bernada ajakan: “Saya akan membuat Delhi bebas dari polusi udara“, di hari pertama pelaksanaan kebijakan pembatasan kendaraan di New Delhi, India, 1 Januari 2016 (Foto: The Peninsula)

New Delhi, 21 Rabi’ul Awwal 1437/1 Januari 2016 (MINA) – Lebih dari satu juta mobil pribadi dilarang melintas di jalan-jalan New Delhi, India, kota terpadat dan udaranya paling tercemar di dunia, Jumat (1/1), menandai dimulainya kebijakan uji coba pembatasan lalu lintas dalam upaya membersihkan udara kota itu.

Dari 1 Januari, mobil dengan nomor pelat ganjil hanya diizinkan melintas di jalan-jalan Delhi di tanggal ganjil dan kendaraan dengan nomor pelat genap di tanggal sebaliknya, The Peninsula melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Diharapkan pembatasan operasional kendaraan ini dapat mengurangi tingkat polusi udara di Delhi, yang telah melampaui lebih dari 10 kali lipat batas aman yang ditetapkan Oganisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pembatasan yang dimulai 1 Januari merupakan percobaan tahap pertama yang akan berlaku sampai 15 Januari.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Upaya lain yang diambil pemerintah dalam memerangi krisis polusi udara di Delhi adalah menutup sejumlah pembangkit listrik tenaga batu bara dan membersihkan debu di jalan-jalan kota.

Saat pembatasan mulai berlaku pada Jumat pagi, tingkat polutan menyentuh kategori ‘berbahaya’ 429 sesuai dengan indeks kualitas udara pada Kedutaan Besar Amerika Serikat. Itu berarti semua orang dalam risiko terjangkit masalah pernapasan dan anak-anak dan para orang tua harus menetap di dalam ruangan.

Ratusan polisi lalu lintas dan relawan diterjunkan ke jalan-jalan untuk menyukseskan penegakan aturan pembatasan lalu lintas ini. Puluhan anak-anak yang terlibat memakai masker asap dan memegang spanduk mendesak para pengemudi untuk mematuhi aturan tersebut.

Kebanyakan pengemudi tampaknya mengikuti kebijakan pemerintah. Jalan-jalan Delhi yang biasanya padat dan tersumbat berubah menjadi relatif lengang.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

“Delhi telah melakukannya!” ungkap Ketua Menteri Kota Delhi Arvind Kejriwal, lewat akun Twitter. “Laporan sejauh ini menggembirakan,” tambahnya.

 

Masyarakat patuh

Para pihak yang melanggar aturan baru itu akan didenda 2.000 rupee, atau sekitar Rp415.000. Salah satu pelanggar yang tertangkap mengendarai mobil dengan nomor pelat genap hari itu didenda 2.000 rupee dan diperintahkan untuk balik kanan dan kembali ke rumah.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

“Saya kira akan menangkap setidaknya puluhan (pelanggar) di setengah jam pertama, tapi mengejutkan kebanyakan orang mematuhinya,” kata Ankit Kumar, seorang polisi lalu lintas.

“Setidaknya di sini yang biasanya persimpangan cukup sibuk. Ini adalah pertanda baik. Tapi mari kita lihat apa yang terjadi pada hari Senin (ketika lebih banyak komuter memadati jalan-jalan).”

Sekolah-sekolah telah diperintahkan untuk tetap libur selama 15-hari ke depan sehingga bus-bus sekolah dapat digunakan untuk mengangkut para komuter ke tempat kerja.

Saban hari ada sekitar 8,5 juta kendaraan yang menjejali setiap sudut dan ruas jalan Delhi. Di samping itu, data menunjukkan ada sekitar 1.400 mobil baru bertambah setiap hari bersamaan dengan semakin meningkatnya kesejahteraan warga kota.

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

India adalah negara berpenduduk terpadat kedua di dunia setelah Tiongkok. Adapun Ibu Kota Delhi merupakan kota terpadat dan sekaligus kota dengan udara paling tercemar dari 1.600 kota di seluruh dunia yang disurvei WHO. (P022/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia
Dunia Islam