New Delhi, MINA – Kondisi ibu kota India, New Delhi, kembali normal pada Sabtu (29/2), khususnya di timur laut yang menjadi pusat kerusuhan dalam beberapa hari terakhir. Sebanyak 42 orang diumumkan meninggal dan 885 orang telah ditangkap.
Orang-orang di timur laut Delhi pada hari itu terlihat keluar dari rumah mereka untuk membeli bahan makanan dan obat-obatan dari beberapa toko yang dibuka di tengah peningkatan patroli oleh petugas keamanan.
Partai oposisi Kongres Nasional India mengatakan, tidak ada insiden kekerasan baru hari itu, demikian Times of India melaporkan.
Sementara polisi Delhi mengatakan, 13 akun yang beroperasi dari berbagai platform seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan lainnya terdaftar dalam kasus unggahan konten provokatif.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Beberapa akun media sosial dan tautan web yang terlibat dalam peredaran konten yang melanggar hukum dan ofensif telah diblokir.
Polisi juga mengatakan, tidak ada laporan kekerasan yang diterima hari ini. Total 167 FIR terdaftar, di mana 36 kasus telah terdaftar berdasarkan Undang-Undang Senjata.
Pejabat secara resmi mengumumkan, Komisi HAM Nasional (NHRC) telah menempatkan tim pencari fakta untuk menyelidiki kekerasan di timur laut Delhi
Sementara itu, Anggota Kongres Delhi Arvind Kejriwal mengatakan, pihaknya telah menerima sekitar 69 formulir hingga Sabtu untuk konpensasi bagi para korban kekerasan yang masing-masing sejumlah Rs 25.000.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Kekerasan di Ibu Kota bermula ketika massa Hindu pendukung UU Amandemen Kewarganegaraan (CAA) yang dinilai anti-Islam, menyerang massa menentang CAA dan lingkungan Muslim, Ahad (23/2). (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai