New Delhi, MINA – Kabut pekat yang mengandung partikel berbahaya menutup wilayah ibu kota India, New Delhi, memicu protes warga yang menuntut tindakan nyata pemerintah atas krisis kualitas udara yang memasuki kategori darurat kesehatan.
Ratusan penduduk termasuk orang tua dan anak-anak berkumpul di monumen India Gate pada Ahad (9/11), membawa poster bertuliskan seperti “I miss breathing” (Saya rindu bernapas) sebagai bentuk keprihatinan mendalam terhadap kondisi udara yang semakin buruk. Al-Jazeera melaporkan.
Indeks kualitas udara (AQI) di beberapa titik kota telah menembus angka di atas 340, yang menurut standar kesehatan dunia berada dalam kategori sangat tidak sehat untuk pernapasan.
Warga menyampaikan kegeramannya karena meskipun berbagai upaya telah dilakukan — seperti penyemprotan air dan percobaan penginderaan awan (cloud-seeding) — namun “kabut beracun” tetap muncul setiap musim dingin, menangkap emisi kendaraan, debu konstruksi dan pembakaran limbah tanaman.
Baca Juga: Kapal Migran Rohingya Tenggelam di Lepas Pantai Malaysia, Ratusan Orang Hilang
Para pengunjuk rasa menegaskan bahwa ini bukan sekadar persoalan polusi biasa, melainkan darurat kesehatan publik yang menuntut kebijakan konkret dan keberlanjutan. “Ini adalah darurat kesehatan, bukan saling menyalahkan,” ujar salah seorang aktivis lingkungan.
Aksi ini mengingatkan bahwa permasalahan kualitas udara di New Delhi bukan baru, tetapi kini mencapai titik kritis yang tak bisa lagi diabaikan — terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Pemerintah setempat pun berada di bawah tekanan publik untuk mengambil langkah lebih tegas dan komprehensif. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jepang Terbitkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Magnitudo 6,7 di Wilayah Barat Daya
















Mina Indonesia
Mina Arabic