Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngaku Sibuk, Tapi Nggak Ada yang Selesai?

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi

KAMU sering merasa sibuk dari pagi sampai malam, tapi ketika ditanya, “Hari ini dapet apa?” kamu cuma bisa meringis. Lalu menjawab, “Ya gitu deh, sibuk aja…” Hati-hati, mungkin kamu sedang terjebak dalam kesibukan palsu—sibuk kelihatan sibuk, tapi kosong pencapaian. Ini masalah serius yang pelan-pelan bisa menggerogoti produktivitas dan mengikis kepercayaan dirimu sendiri.

Zaman sekarang, sibuk itu sudah seperti status sosial. Semakin sering update story tentang tugas, meeting, atau kerjaan numpuk, semakin merasa penting. Tapi mari jujur, apakah semua itu benar-benar menghasilkan sesuatu? Atau hanya sekadar aktivitas tanpa arah? Sibuk itu bukan prestasi, kalau hasilnya nol. Yang dihargai itu impact, bukan drama kelelahan.

Milenial dan gen Z hidup di era distraksi. Notifikasi, konten FYP, DM, dan deadline bercampur jadi satu dalam layar smartphone. Kita merasa sibuk karena otak kita kehabisan energi untuk berpindah-pindah fokus. Padahal, yang kita butuhkan bukan sibuk, tapi fokus. Fokus menyelesaikan satu hal sampai tuntas, bukan loncat-loncat tanpa hasil.

Kamu mungkin bilang, “Tapi aku multitasking!” Padahal, otak manusia tidak diciptakan untuk melakukan banyak hal sekaligus dengan kualitas tinggi. Multitasking itu mitos produktivitas. Yang sering terjadi adalah kamu pindah-pindah kerjaan tanpa satupun yang benar-benar selesai. Akhirnya? Stress, cemas, dan merasa gagal padahal kerja terus.

Baca Juga: Keren di Medsos, Kosong di Dunia Nyata?

Kalau kamu ingin maju, mulai bedakan antara “kerja keras” dan “kerja cerdas”. Kerja keras itu penting, tapi kerja cerdas itu strategis. Jangan habiskan waktu untuk hal-hal yang tidak membawamu ke tujuan. Evaluasi: apakah aktivitasmu hari ini mendekatkan kamu ke impianmu, atau hanya membuatmu lelah tanpa arah?

Mungkin kamu butuh jeda sejenak, bukan untuk rebahan tanpa tujuan, tapi untuk merenung. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan merasa sibuk tapi kosong. Tanyakan pada dirimu: “Apa yang ingin aku capai dalam seminggu ini? Apa yang bisa aku selesaikan hari ini?” Mulailah dari yang kecil, tapi konsisten.

Dan jangan salah, menyelesaikan sesuatu itu bukan soal waktu, tapi soal prioritas. Kamu bisa menyelesaikan tulisan, tugas, atau proyek kecil dalam waktu singkat kalau kamu berhenti menunda dan benar-benar duduk untuk melakukannya. Kadang kita butuh dipaksa diam untuk benar-benar bekerja.

Kuncinya ada di disiplin. Disiplin itu bukan berarti kamu nggak boleh istirahat, tapi kamu tahu kapan harus berhenti main, dan mulai kerja. Disiplin itu komitmen jangka panjang terhadap tujuan yang kamu yakini penting. Kalau kamu mau hasil luar biasa, kamu juga harus mau kerja dengan konsisten.

Baca Juga: Scroll Terus, Hidupmu Mau ke Mana?

Satu hal lagi yang penting: berhenti menyalahkan keadaan. Kalau kamu terus berkata “aku sibuk karena disuruh orang lain”, “aku kelelahan karena sistem ini nggak adil”, maka kamu akan terus terjebak dalam pola yang sama. Ambil kendali. Jadilah pemimpin atas waktumu sendiri. Hidupmu, tanggung jawabmu.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Insyirah:7-8, “Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” Ayat ini bukan hanya tentang ibadah, tapi juga tentang etos kerja: selesai satu tugas, lanjut ke tugas lain dengan semangat dan harapan hanya pada Allah.

Ingat, dunia tidak menunggu kita. Waktu berjalan, usia bertambah, dan peluang tidak selamanya terbuka. Jangan jadi orang yang sibuk tapi tidak punya warisan amal. Jadilah generasi yang produktif, bukan reaktif. Jangan hanya hidup untuk terlihat sibuk, tapi hiduplah untuk menyelesaikan misi hidupmu.

Akhirnya, kamu harus sadar bahwa keberkahan itu datang bukan dari seberapa sibuk kamu, tapi seberapa tuntas kamu mengerjakan amanahmu. Selesaikan satu demi satu, fokus, tenang, dan yakin bahwa setiap usaha tidak akan sia-sia. Hidup bukan tentang terlihat sibuk, tapi tentang meninggalkan jejak yang berarti. Yuk, mulai berbenah. Sekarang![]

Baca Juga: Mau Kuliah ke Al-Azhar Kairo? Ini Tahapan Seleksinya

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Sekolah Insan Mandiri Cibubur Selenggarakan Daurah Literasi Baitul Maqdis untuk Guru-Guru PAI

Rekomendasi untuk Anda

MINA Edu
MINA Edu
MINA Preneur
Kolom
MINA Preneur
MINA Preneur