Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NGO Norwegia Desak Biden Akhiri Pengusiran Sistematis Israel atas Warga Palestina

sri astuti - Rabu, 13 Juli 2022 - 02:27 WIB

Rabu, 13 Juli 2022 - 02:27 WIB

7 Views

Yerusalem, MINA – Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mendesak Presiden AS Joe Biden menempatkan pelanggaran Israel yang berkelanjutan dan pengusiran warga Palestina, di atas agendanya saat ia mengunjungi Israel dan Palestina pekan ini.

Sejak Biden menjabat, organisasi tersebut mengatakan, otoritas pendudukan Israel telah meningkatkan perluasan dan penghancuran permukiman.

Dalam enam bulan pertama tahun ini, Israel telah menyetujui rencana untuk 4.427 unit rumah di permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki. Ini merupakan peningkatan besar dari 3.645 unit yang disetujui sepanjang tahun lalu, Wafa melaporkan.

“Kunjungan ini memberikan kesempatan baik bagi Presiden Biden dan AS untuk menuntut penghentian pelanggaran sistemik dan harian terhadap warga Palestina, terutama penggusuran dan penghancuran yang terus menghancurkan rumah dan kehidupan,” kata Direktur Regional Timur Tengah NRC Carsten Hansen.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

Analisis terbaru oleh NRC menunjukkan, sejak Januari 2021, Israel telah menggusur rata-rata tiga warga Palestina setiap harinya. Ini adalah total 1.657 orang yang mengungsi akibat penghancuran 1.269 bangunan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, menurut UN OCHA. Sejak Perdana Menteri Yair Lapid menjabat pada 1 Juli, Israel telah menghancurkan 18 bangunan dan menelantarkan 17 warga Palestina.

“Di balik angka-angka ini adalah kisah nyata perpindahan manusia, keluarga yang diusir tanpa tujuan, anak-anak yang melihat buldoser menabrak satu-satunya rumah yang pernah mereka kenal. Sebagai salah satu sekutu Israel yang paling kuat di dunia, AS dan Presiden Biden harus memprioritaskan penderitaan warga Palestina selama kunjungannya ke wilayah tersebut,” kata Hansen.

Pada Mei, Pengadilan Tinggi Israel menolak semua petisi menentang pemindahan paksa hingga 1.200 warga Palestina di sebagian besar Masafer Yatta di Tepi Barat yang diduduki, bahwa Israel telah menyatakan zona militer tertutup.

“[Keputusan pengadilan] berarti bagi penduduk, kehilangan rumah dan desa mereka serta pemindahan mereka dari daerah ini,” kata ketua Dewan Masafer Yatta, Nidal Abu ‘Aram.

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

NRC juga mendesak Biden menuntut agar Israel mengeluarkan moratorium pengusiran dan pemindahan paksa warga Palestina serta perluasan permukiman. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Palestina
Palestina
Amerika
Amerika
Amerika