Bekasi, MINA – Niat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza korban perang murni merupakan panggilan kemanusiaan dan niat yang tulus. Namun, Pemerintah menyadari hal itu sangat sensitif bahkan bisa dianggap membantu memuluskan niat Amerika dan Israel untuk mengosongkan Gaza.
“Kami pun menyadarai ada sensitivitas, bagaimana upaya kemanusiaan ini malah menjadi kontraproduktif dan malah dianggap memfasilitasi niat Amerika dan Israel untuk mengosongkan Gaza. Ini bukan sesuatu yang enteng, tapi perlu pertimbangan,” kata Wakil Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Rizal Al Huda, Kamis (24/4) pada acara seminar internasional memperingati 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Aula Munif Chatib Insan Mandiri Bekasi, Jawa Barat.
Pada Seminar bertajuk “Hentikan Genosida, Asia Afrika Bersatu Merdekakan Palestina” itu Rizal Al Huda menegaksan bahwa apa yang dilakukan Presiden Prabowo terkait keinginan mengevakuasi warga Gaza, merupakan suatu niat yang sangat tulus dari Presiden.
“Ini niat yang tulus benar-benar dalam hal memenuhi nilai moral dan kemanusiaan. Kami masih terus berkordinasi apakah itu akan diimplemenatsikan dalam waktu dekat. Tetapi apa pun itu, kami yakin Bapak Presiden mendengarkan aspirasi dari masyarakat,” katanya.
Baca Juga: UIN Ar-Raniry Kampus Riset Terbaik di Luar Jawa
Ia juga menjelaskan, langkah tersebut sebenarnya bukan hal yang baru namun sebelumnya ketika Presidan Prabowo masih menjabat sebagai Menhan, hal itu pernah ia utarakan. Selain itu, pada awal-awal perang sejumlah negara termasuk Malaysia juga merawat korban perang dari Gaza.
“Pada waktu itu dengan berbagai pertimbangan tidak bisa direalisasikn. Hari ini mungkin karena beliau melihat kondisi Gaza yang semakin memburuk. Tentuanya ide ini akan beliau konsultasika dengan pemimpin negara-negara, para tokoh di Indonesia dan tentunya atas persetjuan Pemerintah Palestina,” katanya.
Rizal Al Huda menambahkan, Kementerian Luar Negeri saat ini tetap menunggu komandan dan hasil konsultasi dengan para pemimpin dunia.
“Dan kami yakin Bapak Presidan akan mendengarkan semua masukan dari masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam yang Digagas Ustaz Adi Hidayat
Seminar yang digagasa oleh Aqsa Working Group (AWG) bersama Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Bogor menghadirkan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair SM Al-Shun; Pembina AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur; Dr. Ahmed Abdul Malik, dosen University Sains Islam Malaysia, Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah; Penasehat Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), Prof. Drs. M. Hamdan Basyar, M.Si; Kepala Redaksi Arab Kantor Berita MINA, Rifa Berliana Arifin; dan CEO Friends of Palestine Indonesia, Rayyan Abdallah.
Seminar tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat dukungan terhadap perjuangan Palestina, tetapi juga menjadi ajang edukasi dan literasi mengenai pentingnya Masjidil Aqsa dan Baitul Maqdis dalam konteks perjuangan umat Islam dan kemanusiaan global. []
Baca Juga: Hari Ini, Naik Bus Transjakarta Cuma Rp1