Nikah Bareng Pemilu Damai di Tempuran Sungai Gawe dan Opak

Jakarta, MINA – Bareng 2019 Anti Hoaks yang digelar Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais) berlangsung di Tempuran sungai Gawe dan Opak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (20/3).

Acara nikah bareng ini dibuka oleh Bupati Bantul Drs. H. Suharsono sekaligus meresmikan Taman Wisata Tempuran Cikal.

“Gembira dengan event ini dan diharapkan bisa terus ditingkatkan dan mendukung untuk para jomblo segera menikah minimal 25 tahun. Dengan diresmikannya Taman Tempuran Cikal diharapkan dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat,” kata Bupati Suharsono.

Sementara itu, Ketua Fortais Ryan Budi Nuryanto mengatakan, pernikahan di wahana wisata tempuran dua sungai merupakan yang pertama di Indonesia dan dunia, karena akan dilakukan di atas pohon bambu, flying fox, speed bot serta kano di tempuran dua Sungai tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Air Se-Dunia (World Day for Water) yang jatuh besok 22 Maret dan menyambut Pemilu 2019, adalah event nikah ke-35 kali Fortais Sewon Bantul dan pada kali ini bekerjasama Pokdarwis Tirto Girimulyo Piyungan, HARPI Melati Bantul, Pita Biru Production didukung SAR DIY, dan berbagai pihak dengan tema “Unity in Diversity” (persatuan dalam perbedaan).

“Misi pada gelaran ini adalah menyebarkan virus yaitu; Menjaga keberlangsungan Air sebagai sumber kehidupan dengan menjaga kebersihan sungai, menyukseskan Pemilu 17 April 2019 untuk kehidupan berbangsa dan bernegara serta anti berita hoax dimulai dari pembentukan keluarga yaitu pernikahan,” kata Ryan.

Ia menjelaskan, pernikahan dilakukan di dua sungai yang berarti ini ibarat dua kekuatan Paslon 01 dan Paslon 02 yang nantinya setelah ajang Pemilu ini berakhir akan menyatu kembali untuk membangun Indonesia.

“Prosesi ijab qobul di enam wahana ini ibarat tiap orang punya perbedaan tapi punya satu tujuan dan semuanya harus saling menghargai tidak saling menjatuhkan atau menyebar berita hoax,” jelasnya.

Ia menambahkan, mahar nikah adalah Pancasila dan buah durian yang mengandung filosofi bahwa mereka nantinya dalam membina rumah tangga dan mendidik anaknya sesuai dengan nilai luhur Pancasila dan buah durian duri yang tajam ibarat tameng kita yaitu Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. (L/R10/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)