New York, MINA – Norwegia akan meningkatkan diskusi Dewan Keamanan PBB tentang konflik Israel-Palestina ke tingkat menteri pada 19 Januari mendatang, dalam upaya menyoroti kebutuhan dewan untuk memulihkan fokusnya pada konflik yang telah terjadi selama beberapa dekade itu.
Perwakilan Tetap Norwegia untuk PBB Mona Juul mengkritik berkurangnya perhatian internasional terhadap masalah tersebut, yang telah dikesampingkan sebagai akibat dari berbagai konflik lain yang berkecamuk di Timur Tengah, Wafa melaporkan pada Jumat (7/1).
“Rakyat Israel dan Palestina tidak pantas mendapatkan itu,” katanya dalam konferensi pers untuk membahas prioritas negaranya saat mengambil alih kursi kepresidenan Dewan Keamanan untuk Januari.
“Tiga puluh tahun setelah konferensi Madrid, masalah Israel-Palestina layak mendapat perhatian lebih,” katanya.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
“Sangat penting meningkatkan fokus dewan dan kebutuhan untuk menemukan solusi politik untuk konflik yang berlarut-larut ini dan memastikan kami menghindari tindakan lebih lanjut yang merusak prospek solusi dua negara,” tegasnya.
Juul mengulangi penentangan negaranya terhadap tindakan sepihak apa pun dalam konflik, secara khusus merujuk ekspansi permukiman ilegal Israel di Wilayah Pendudukan sebagai hambatan bagi penciptaan perdamaian.
Norwegia bermaksud untuk menyelenggarakan apa yang disebut forum “mini-Oslo” untuk anggota Dewan Keamanan. yang akan diundang untuk bertemu di Oslo, dalam suasana tertutup, dan membahas “bagaimana melakukan yang lebih baik dalam hal diplomasi preventif dan resolusi konflik,” kata Juul.
“Ada contoh yang (menunjukkan) masih mungkin untuk menempa dialog dan membawa mereka ke meja, tetapi kami tahu itu menghabiskan banyak biaya, membutuhkan banyak sumber daya dan, paling tidak, itu membutuhkan persatuan di (Dewan Keamanan),” ujar Juul. (T/R7/P2)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza