Olso, MINA – Norwegia, Ketua Komite Penghubung Ad Hoc (AHLC), kelompok donor internasional untuk Palestina, meminta negara-negara yang telah menghentikan bantuan ke UNRWA untuk melanjutkan pendanaan mereka untuk membantu warga Palestina.
Memasuki hari ke-200 sejak 7 Oktober 2023 serangan membabi buta zionis Israel terhadap warga sipil Gaza, Palestina yang mengakibatkan 34.151 orang syahid, 77.084 luka-luka dan ribuan tertimpa reruntuhan.
Berdasarkan laporan WAFA, Selasa (23/4), dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, menyambut baik temuan tinjauan independen Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), demikian keterangan yang dikutip MINA.
“Saya menyambut baik laporan Komisi Penyelidikan Independen yang diketuai oleh mantan Menteri Luar Negeri Perancis, Catherine Colonna, mengenai penanganan isu netralitas yang dilakukan UNRWA,” kata Menteri Eide.
Baca Juga: UNICEF: 2.500 Anak Gaza Harus Dievakuasi untuk Perawatan Medis di Luar Negeri
“Saya senang bahwa laporan ini menggarisbawahi bahwa UNRWA memiliki prosedur yang baik untuk memastikan netralitas, dan bahwa organisasi tersebut bekerja sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan,” tambahnya.
“Saya sangat senang bahwa negara-negara seperti Australia, Kanada, Finlandia, Jerman, Islandia, Jepang dan Swedia telah membatalkan keputusan mereka dan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA,” kata Eide dalam sebuah pernyataan, mendesak para donor yang telah menangguhkan kontribusi mereka terhadap bantuan PBB. Badan untuk melanjutkan pendanaan mereka.
Norwegia adalah salah satu dari sedikit donor utama yang mempertahankan pendanaannya untuk UNRWA meskipun ada tuduhan yang dibuat oleh Israel terhadap Badan PBB tersebut.
UNRWA adalah penyelamat bagi 2,3 juta penduduk Gaza, yang telah hidup di bawah agresi dan kehancuran brutal selama lebih dari enam bulan. [*]
Baca Juga: Israel akan Ajukan Banding terkait Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)