Oslo, 10 Dzulqa’dah 1436/25 Agustus 2015 (MINA) – Menteri Pertahanan Norwegia, Ine Marie Eriksen Søreide mengatakan, Norwegia telah mengembangkan strategi mencegah aliran pejuang ke Irak dan Suriah dari negara-negara Skandinavia.
Dalam pernyataannya saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende, yang tiba di Baghdad, kemarin Ahad (23/8) bersama dengan Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim Al-Jaafari.
“Teroris yang datang ke Irak dan Suriah dari berbagai semua negara-negara Skandinavia,” kata Søreide.
Ia mencatat, negaranya memiliki strategi baru mencegah teroris dari Daesh mengalir ke kedua negara dengan memeriksa semua informasi keamanan tentang mereka, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Kami memiliki pelatih dari Irak, bukan serangan udara, dan kami memiliki visi yang panjang untuk melatih pasukan Irak, dan juga kita berbagi dengan Amerika Serikat,” tambahnya.
Borge Brende mengatakan, negaranya telah menyumbangkan hampir 20 juta dollar kepada pemerintah Irak untuk mendukung berbagai upaya kemanusiaan.
Norwegia memiliki sejarah panjang dalam pengembangan kapasitas minyak dan usaha investasi lebih lanjut di Irak.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim Al-Jaafari, mengatakan, pemerintah Irak telah mengembangkan solusi sengketa yang sedang berlangsung dengan Kurdi, dan memberitahu kekuatan dunia tidak ikut campur dalam hal ini.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Jaafari mengatakan, ia dan rekan Norwegianya membahas soal Irak yang diasingkan di Norwegia, kemudian pemerintah Irak telah berhenti memberikan paspor diplomatik untuk mengurangi risiko kesalahan dari tahun-tahun sebelumnya. (T/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas