Banda Aceh, MINA – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 dan KTT IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) di Bangkok, Thailand, Senin (24/6).
Nova Iriansyah menyebutkan pada KTT IMT-GT, Aceh mengangkat beberapa usulan seperti konektivitas udara dari Sabang-Phuket-Krabi-Langkawi, meningkatkan konektivitas maritim, pengembangan wisata, program wisata halal, zona ekonomi khusus, program penghijauan kota, dan riset oleh Universitas Syiah Kuala.
Usulan itu, kata Nova, sudah disepakati oleh tiga negara dalam sebuah perjanjian. Di Indonesia, ada lima bandara yang akan menjadi pintu masuk langsung dalam kerja sama IMT-GT, yaitu: Aceh Besar (Bandara SIM), Medan, Padang, Silangit, dan Tanjung Pandan.
“Pada 9 November 2018, Menteri Transportasi Indonesia, Malaysia dan Thailand menandatangani MoU tentang Revisi & Ekspansi Konektivitas Udara IMT-GT di Bangkok. Kegiatan ini bersamaan dengan Pertemuan Menteri Transportasi ASEAN ke-24,” kata Nova.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Nova menyebutkan, usulan kegiatan tersebut sudah lama diusulkan oleh Pemerintah Aceh dan sudah disetujui oleh ketiga kepala negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand untuk kemudian dilaksanakan.
“KTT ini sendiri adalah bentuk keseriusan ketiga kepala pemerintahan untuk mewujudkan kerja sama ini bersama-sama,” kata Nova.
KTT ASEAN dan KTT IMT-GT itu bertemakan ‘Memajukan Kemitraan Untuk Keberlanjutan’. Tema itu diangkat dengan tujuan meningkatkan sinergi antara Visi Masyarakat ASEAN 2025 dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Untuk KTT ke-12 IMT-GT Summit, kata Nova, dipimpin langsung oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo. Pertemuan itu akan diikuti oleh Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Pak Plt Gubernur kita dan beberapa gubernur lainnya mendampingi presiden dalam KTT IMT-GT ke 12 itu,” kata Aulia, Kepala DPMPTSP.
Presiden Joko Widodo sendiri dalam kegiatan itu, menyampaikan pidato terkait potensi maritim antara provinsi-provinsi yang dihubungkan lautan pada empat negara. Program pemberdayaan ekonomi berbasis kelautan yang inklusif harus didukung.
“Indonesia memiliki start up perdagangan perikanan yang telah berhasil meningkatkan pendapatan nelayan hingga 20 persen,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi menyebutkan, sektor pariwisata bahari, seperti eco-wisata berbasis masyarakat serta wisata cruise dan yacht, yang melibatkan masyarakat luas juga perlu untuk terus dikembangkan. Karena itu, moment KTT itu harus dimanfaatkan untuk membangun jejaring kerja di antara kalangan swasta. (L/AP/RI-1)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj News Agency (MINA)