Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novel “A Mask, the Color of the Sky” Karya Tahanan Palestina Menangkan Penghargaan Internasional untuk Fiksi Arab

sri astuti - Senin, 29 April 2024 - 15:07 WIB

Senin, 29 April 2024 - 15:07 WIB

7 Views

Ramallah, MINA – Novel berjudul “A Mask, the Color of the Sky” yang ditulis oleh tahanan Palestina Basim Khandaqji, hari Ahad (28/4) dinobatkan sebagai pemenang Penghargaan Internasional untuk Fiksi Arab (IPAF) tahun 2024.

Dalam sebuah pernyataan, Perkumpulan Tahanan Palestina (PPS) mengatakan, Khandakji memenangkan penghargaan tersebut setelah menjadi sasaran kampanye hasutan yang merajalela oleh media Israel, setelah pencalonannya beberapa bulan lalu dalam Penghargaan Internasional untuk Fiksi Arab. Kantor Berita WAFA melaporkan.

PPS menambahkan, perang terhadap narasi Palestina merupakan pendekatan yang konsisten dari pendudukan Israel dalam menghadapi kehadiran Palestina, dan mencatat bahwa kreativitas para tahanan selalu menjadi target otoritas pendudukan melalui penuntutan dan penerapan sanksi terhadap tahanan yang meninggalkan jejak yang jelas terhadap produksi sastra.

Para juri memilih buku pemenang dari 133 judul yang dikirimkan sebagai novel terbaik yang diterbitkan dalam bahasa Arab antara Juli 2022 hingga Juni 2023. Pemilik penerbit Dar al-Adab yang berbasis di Lebanon, Rana Idriss, menerima penghargaan di Abu Dhabi atas nama dari Khandaqji.

Baca Juga: Sandera Israel di Gaza Jadi Target Serangan Tel Aviv

Judul Buku ini mengacu pada kartu identitas berwarna biru yang dikeluarkan Israel untuk warganya dan ditemukan oleh tokoh protagonis Nur, seorang arkeolog yang tinggal di kamp pengungsi di Ramallah, di dalam saku mantel tua. Nur mengambil topeng ini, dan berikut ini adalah narasi eksperimental dan berlapis-lapis yang bertujuan untuk mendapatkan kembali unsur-unsur sejarah dan memori tempat-tempat dengan karakterisasi yang jelas dan berkesan.

Nabil Suleiman, Ketua Dewan Juri 2024, mengatakan, novel ini memadukan sisi personal dan politik dengan cara yang inovatif.

“(Novel) ini berani bereksperimen dengan bentuk narasi baru untuk mengeksplorasi tiga jenis kesadaran; kesadaran diri, kesadaran terhadap orang lain, dan kesadaran global,” katanya, seraya menambahkan bahwa ini membedah realitas pahit dan kompleks dari fragmentasi keluarga, pengungsian, genosida dan rasisme.

Khandakji yang berusia empat puluh tahun, dari Nablus, ditahan pada tanggal 2 November 2004. Setelah penahanannya, dia menjalani penyelidikan yang keras dan panjang. Pendudukan kemudian menjatuhkan hukuman tiga kali penjara seumur hidup kepadanya.

Baca Juga: Tentara Israel Hancurkan 25 km Jalan di Jenin

Sebelum ditahan, Khandaqji adalah mahasiswa Universitas Nasional al-Najah jurusan jurnalisme dan media. Selama di Penjara, ia menerbitkan dua kumpulan puisi, 250 artikel, dan beberapa novel sastra.

Khandaqji telah menulis kumpulan puisi termasuk “Rituals of the First Time” (2010) dan “The Breath of a Nocturnal Poem” (2013) serta tiga novel sebelumnya; Narsisis Isolasi (2017), Gerhana Badr al-Din (2019) dan Nafas Seorang Wanita yang Dikecewakan (2020). Beberapa karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Aktivis Wanita Israel Lempari Ben Gvir dengan Pasir

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia