Jakarta, MINA – Asosiasi Penerbit Internasional (International Publishers Association/IPA) telah memilih Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbit Internasional ke-33 yang diselenggarakan pada 11-13 November 2022.
Setiap tahun, industri penerbitan Indonesia yang ditopang lebih dari 5.000 penerbit menghasilkan 120.000 judul, menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen buku terbesar di Asia Tenggara.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah dalam menyambut anggota IPA dan seluruh peserta kongres.
“Kami siap untuk menyelenggarakan acara internasional bergengsi ini dan menjadi tempat bertemunya para pemangku kepentingan di bidang perbukuan untuk menciptakan ide-ide kreatif dan menyiapkan Asia Pasifik sebagai pusat perkembangan dunia di masa depan,” jelasnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
Anies berharap, agar Kongres Penerbit Internasional ke-33 berjalan sukses dan turut berdampak bagi tanah air.
Sementara itu, Wakil Presiden IPA Bodour Al-Qasimi, menyatakan antusiasmenya dalam menyambut Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbit Internasional ke-33.
“Kami sangat senang (Kongres) 2022 ini dapat dilaksanakan di Jakarta. Pasar penerbitan Indonesia berkembang dengan pesat, signifikan, dan memiliki kesempatan besar untuk menjadi kekuatan penerbitan di Asia masa depan,” katanya.
“Visi Indonesia untuk Kongres Penerbit Internasional 2022 sangat menarik dan kami sangat menantikan hal tersebut untuk diwujudkan,” tambahnya.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Ketua Harian Komite Jakarta Kota Buku Laura Prinsloo turut menyatakan harapannya agar Kongres ini nanti dapat menciptakan kebaruan di masa depan.
International Publishers Association (IPA) adalah federasi asosiasi penerbit terbesar di dunia.
Didirikan pada 1896, IPA adalah badan industri dengan mandat hak asasi manusia. Misi IPA adalah untuk mempromosikan dan melindungi penerbitan, meningkatkan kesadaran penerbitan sebagai kekuatan untuk pembangunan ekonomi, budaya, dan sosial.
Bekerja sama dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) dan berbagai LSM internasional, IPA memperjuangkan kepentingan penerbitan buku dan jurnal di tingkat nasional dan internasional.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
Secara internasional, IPA secara aktif menentang penyensoran dan mempromosikan hak cipta, kebebasan untuk mempublikasikan (termasuk melalui IPA Prix Voltaire), dan literasi. (R/Hju/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [WAWANCARA EKSKLUSIF] Ketua Pusat Kebudayaan Al-Quds Apresiasi Bulan Solidaritas Palestina