Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NRC: Iran Deportasi 3.000 Lebih Pengungsi Afghanistan dalam Satu Hari

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 37 detik yang lalu

37 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: migran Afghanistan dalam perjalanan kembali ke negaranya. (Gambar: Khaama Press)

Kabul, MINA – Jan Egeland, Kepala Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mengumumkan bahwa Iran mendeportasi lebih dari 3.000 pengungsi Afghanistan dalam satu hari.

Ia memperingatkan bahwa para imigran tersebut tidak memiliki sumber daya untuk memulai kembali hidupnya di Afghanistan. Sementara di Afghanistan sudah ada jutaan orang sangat membutuhkan bantuan. Khaama Press melaporkan.

Dalam sebuah unggahan di X (sebelumnya Twitter) pada Ahad (19/1), Jan Egeland menyatakan bahwa orang-orang yang dideportasi menyeberang ke Afghanistan melalui perbatasan Islam Qala.

Egeland selanjutnya menjelaskan bahwa Dewan Pengungsi Norwegia dan organisasi-organisasi lain memberikan bantuan dan konseling kepada para migran yang dideportasi di perbatasan. Namun, banyak migran yang mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak punya apa-apa untuk kembali di Afghanistan dan terpaksa memulai hidup baru dari awal.

Baca Juga: Hampir 200.000 Pengungsi telah Kembali ke Suriah

Egeland juga bertemu dengan beberapa migran yang dideportasi pada sehari sebelumnya.

Egeland menunjukkan bahwa 22 juta orang di Afghanistan membutuhkan bantuan dasar, tetapi masyarakat internasional sebagian besar mengabaikan krisis di negara tersebut.

Baru-baru ini, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan bahwa lebih dari 1,2 juta migran Afghanistan telah kembali ke tanah airnya dari Iran pada tahun 2024. Organisasi tersebut juga menambahkan bahwa 67% dari migran itu dideportasi secara paksa. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bentrokan Perbatasan Jadi Tantangan Berkelanjutan Hubungan Afghanistan-Pakistan

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Internasional
Internasional
Indonesia