Jakarta, 15 Jumadil Akhir 1437/25 Maret 2016 (MINA) – Aktivis pembebasan Masjid Al-Aqsha, Nur Ikhwan Abadi mengatakan, perpecahan yang terjadi di tubuh kaum Muslimin Palestina adalah hal yang menarik untuk diberitakan bagi media-media sekuler di Eropa.
“Perpecahan yang terjadi di Palestina adalah hal yang menarik bagi media-media sekuler,” kata Ikhwan saat menerima kunjungan study banding Mahasiswa Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA) bertema “Memaksimalkan Media untuk Mengabdi Kepada Masyarakat” di Kantor Berita MINA (Mi’raj Islamic News Agency), Jum’at (25/3).
Ia mengungkapkan, salah satu kejahatan yang dilakukan oleh media-media sekuler selain membuat jurang perpecahan di antara kaum Muslimin adalah membuat pemberitaan yang mendiskreditkan Islam.
“Kegiatan kami sehari-hari berupaya membela kaum Muslimin dan pembebasan Masjid Al-Aqsha yang saat ini sedang dibelenggu oleh Israel. Banyak media Barat yang memutarbalikkan fakta dan memanipulasi data, misalnya membuat berita seolah-olah bahwa Israel adalah negara yang terjajah, padahal sesungguhnya Israel yang sedang menjajah Palestina,” papar Ikhwan yang juga sebagai Koresponden MINA di Gaza.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Lebih lanjut, ia mengungkapkan orang-orang di Palestina sangat berharap, kaum Muslimin Indonesia yang akan membebaskan Masjid Al-Aqsha. Ia juga mengungkapkan saat ini, ratusan tentara Israel sudah di tempatkan di wilayah perbatasan Gaza.
“Menurut informasi dari kru kami di Gaza, saat ini Israel sudah menempatkan tentaranya di wilayah perbatasan. Tentu ini adalah alarm bagi kita semua. Bisa jadi musim panas antara Juli-Agustus tahun ini akan terjadi kembali agresi Israel terhadap Palestina,” tutupnya. (L/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina