Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nur Rohim: Kedepankan Kesatuan Umat Bebaskan Palestina

Hasanatun Aliyah - Jumat, 13 April 2018 - 18:47 WIB

Jumat, 13 April 2018 - 18:47 WIB

73 Views

Massa aksi damai dukung Palestina di Semarang.

Massa aksi damai dukung Palestina di Semarang.

 

Bogor, MINA – Ulama muda Jawa Tengah, Nur Rohim mengajak kepada seluruh Muslimin di dunia agar merapatkan barisan, meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan solidaritas sesama Muslim dengan mengedepankan kesamaan dan upaya kesatuan umat untuk membebaskan Palestina.

Hal itu disampaikan saat orasi di hadapan ratusan massa aksi damai mendukung Great Return March (GRM) Palestina, di Bundaran Air Mancur  jl. Pahlawan, Semarang, pada Jumat (13/4).

Berdasarkan pembukaan UUD 1945 yang menjelaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

“Pemerintah Indonesia harus lebih aktif dan melakukan tindakan-tindakan kongkrit tentang kemerdekaan Palestina sesuai Amanat pembukaan UUD 1945,” ujar Nur Rohim yang saat ini mendapat amanah sebagai Wali Wali Jama’ah Muslimin (Hizbullah) wilayah Jawa Tengah Utara.

Menurutnya, maklumat Imaam Jama’ah Muslimin, Muhyidin Hamidy (Almarhum) dalam Ghazwah Fathu Al-Aqsha pada 2006 dan ‘Deklarasi Bandung untuk Pembebasan Palestina Tahun 2012,’ memberikan pesan kepada Muslimin di dunia untuk menyatukan langkah dalam rangka mempercepat pembebasan Palestina dan mengembalikan tanah air mereka yang dirampas Zionis Israel dan agar  segera meninggalkan tanah jajahannya.

“Sesuai amanat tersebut, maka kami bangsa Indonesia tidak rela satu jengkal tanah pun di Palestina di jajah oleh Zionis Israel,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, berbagai upaya rakyat Palestina untuk mempertahankan dan mengembalikan hak mereka yang telah terampas, mumunculkan sebuah aksi Great Return March (GRM) pada 30 Maret 2018 di Gaza Palestina dan akan terus dilakukan hingga bulan Mei 2018.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Ia menambahkan, sikap reaktif Zionis berlebihan terhadap warga sipil telah menelan korban meninggal (syahid) 20 orang dan ribuan orang luka-luka.

Kami menggagas aksi damai mendukung GRM dengan menyatakan sikap, sebagai berikut:

“Zionis Israel harus segera menghentikan penjajahannya di negeri Palestina karena bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.”

“Lembaganya juga menyeru PBB agar mengambil tindakan konkrit untuk menyelamatkan warga dan negeri Palestina yang terus menderita akibat penjajahan dan menyeret Zionis Israel ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang karena telah banyak melakukan genosida”

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

“Pemerintah Mesir agar membuka akses keluar masuknya bantuan menuju Palestina agar bisa membantu penderitaan mereka.”

Long march adalah aksi damai mendukung GRM Palestina berlangsung dari Masjid Baiturrahman menuju Bundaran Air Mancur Pleburan, jl Pahlawan, Semarang yang digagas oleh Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) bersama Jam’ah Muslimin (Hizbullah) Semarang juga diikuti oleh warga warga Pekalongan dan Brebes. (L/R10/NRT/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Rekomendasi untuk Anda