Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurhadis : Budaya Membaca Berbanding Lurus dengan Kejayaan Peradaban Islam

Nur Hadis - Sabtu, 8 Juli 2017 - 19:59 WIB

Sabtu, 8 Juli 2017 - 19:59 WIB

244 Views

Kepala Biro Sumatera, Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency), Nurhadis saat Sosialisasi buku Biografi Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah) Muhyiddin Hamidy di Sidoluhur, Bangun Rejo, Lampung Tengah, Sabtu, (8/7). (Photo : Rizki Aldy/MINA)

 

Bandar Lampung, 14 Syawwal 1438 / 08 Juli 2017 (MINA) – Budaya membaca berbanding lurus dengan kejayaan peradaban Islam.

Demikian dikatakan Kepala Biro Sumatera, Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) pada acara sosialisasi buku Biografi Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah) Muhyiddin Hamidy di Sidoluhur, Bangun Rejo, Lampung Tengah, Sabtu, (8/7).

Menurutnya, kejayaan peradaban itu dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

“Menciptakan SDM yang mumpuni itu salah satu upayanya adalah dengan membudayakan masyarakat untuk membaca,” katanya.

Hadis juga mengingatkan secara umum, masyarakat Indonesia melewatkan fase gemar membaca sebelum masuk ke fase Teknologi Informasi.

“Kita ini orang Indonesia belum menjadikan membaca sebagai budaya, tiba-tiba sudah masuk ke masa IT, itulah makanya kita lebih mudah menyebarkan informasi ketika dapat padahal belum kita baca dan cek kebenarannya,” katanya.

Kita bisa belajar dari sejarah bagaimana perpustakaan kaum muslimin pada masa Abbasiyyah di Baghdad Irak dimusnahkan, buku-bukunya dibuang ke sungai Tigris.

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

“Diceritakan saat itu sungai Tigris menjadi hitam akibat tinta buku yang dibuang ke dalamnya, ini menjadi bukti banyaknya buku karya umat Islam saat itu, maka ini terkait dengan budaya membaca kita,” katanya

Karenanya, hadis menghimbau umat Islam untuk menjadikan membaca sebagai budaya keseharian, sehingga wawasan bertambah.

Selain itu, lanjutnya, kalau sudah terbiasa membaca maka akan terbiasa juga menulis, sehingga menghasilkan karya yang bisa dibaca oleh orang banyak.

“Saya sendiri sedang terus belajar, membiasakan diri untuk membaca dan menulis, karenanya kami mengajak para hadirin untuk sama-sama memulai kebiasaan membaca ini,” katanya.

Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI

Buku Biografi Imaam M. Hamidy diterbitkan oleh MINA Publishing House, salah satu unit bisnis dari Kantor Berita MINA (Mi’raj Islamic News Agency) yang tahun 2012 dulu didirikan oleh Imaam M. Hamidy selaku pimpinan Jaringan Pesantren Al-Fattah bersama Radio Rasil dan lembaga kemanusiaan berbasis Islam, MER-C.

MINA Publishing House didirikan dengan tujuan menerbitkan buku-buku yang diperlukaan Jama’ah Muslimin, ummat dan masyarakat umumnya, (L/rzk/B01-P1).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia