ethiopia-democracy_1-300x161.jpg" alt="Foto: World Bulletin" width="300" height="161" /> Foto: World Bulletin
Addis Ababa, 12 Syawal 1436/28 July 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tiba di Ethiopia Senin (27/7) pagi untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin negara-negara Afrika.
Topik utama yang akan dibahas dalam pembicaraan tersebut adalah kontra terorisme, Hak Asasi Manusia (HAM) dan isu-isu keamanan regional.
Obama dan Perdana Menteri Ethiopia, Hailemariam Desalegn sedang mengadakan pertemuan bilateral, yang diikuti dengan konferensi pers bersama. Kemudian Obama mengadakan pertemuan kepada para pemimpin Afrika atas situasi krisis di negara tetangga Sudan Selatan. demikian World Bulletin diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (28/7).
Obama mendesak para pemimpin Ethiopia untuk membatasi aksi tindakan kekerasan terhadap kebebasan pers dan keterbukaan politik untuk membuka jalan kelompok-kelompok HAM.
Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas
“Ketika semua suara didengar, ketika orang tahu bahwa mereka termasuk dalam proses politik, membuat negara lebih sukses,” kata Obama.
Meski terjadi kemajuan di Ethiopia, ada kekhawatiran yang mendalam tentang kebebasan politik pada pemilu Mei di mana partai yang berkuasa memenangkan setiap kursi di parlemen.
Obama mengatakan kepada para pemimpin Ethiopia tentang perlunya memungkinkan lawan politik untuk beroperasi secara bebas.
Dia juga membela keputusannya untuk melakukan perjalanan ke negara Afrika Timur, membandingkannya dengan keterlibatan AS dengan China, negara lain dengan catatan HAM terburuk.
Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur
“Tidak ada yang mempersoalkan perlunya kita terlibat dengan negara-negara besar di mana kita memiliki perbedaan pada isu tersebut,” katanya.
Memang benar dengan Afrika, Obama telah menghadapi kecaman dari kelompok HAM untuk mengunjungi Ethiopia.
Para kritikus mengatakan, kunjungan Obama berarti menggunakan masalah keamanan nasional sebagai alasan untuk menahan oposisi dan membatasi kebebasan pers.
Obama adalah presiden AS pertama yang datang ke negara Afrika Timur dalam kunjungan resminya. (T/P002/P4)
Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Aljazair Siap Normalisasi Hubungan dengan Israel tapi Pakai Syarat