Washington, 26 Rabi’ul Awwal 1436/17 Januari 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengeluarkan pernyataan, Eropa perlu berbuat lebih banyak untuk mengintegrasikan komunitas Muslim, dan tidak begitu mudah merespon dengan kekerasan.
“Keuntungan utama kami adalah populasi Muslim kami (AS) merasa dirinya menjadi orang Amerika,” kata Obama dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron, Jumat (16/1).
Pernyataan Obama itu datang sepekan setelah serangan yang melanda Paris, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Sabtu.
“Itu terjadi di sebagian negara Eropa. Dan itu mungkin bahaya terbesar yang dihadapi Eropa,” kata Presiden AS.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Sangat penting bagi Eropa untuk merespon tidak dengan sebuah palu dan pendekatan penegakan hukum dan militer untuk masalah ini,” tambahnya.
Di hari yang sama, beberapa negara Eropa berhasil menangkap puluhan terduga perencana teror dalam penggerebekan besar-besaran setelah peristiwa penyerangan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris.
Polisi Belgia, Perancis, Jerman, dan Irlandia setidaknya menangkap 30 tersangka dan ditahan di balik jeruji besi.
Di Brussel, pihak berwenang mengatakan, 13 tersangka ditangkap dan disita empat senapan serbu Kalashnikov, senjata tangan dan bahan peledak, Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Sehari sebelumnya, polisi menembak tewas dua terduga anggota jaringan kelompok bersenjata. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan