New York, 20 Dzulhijjah 1437/22 September 2016 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan dalam pidatonya pada Majelis Umum PBB ke-71 di New York, Selasa (20/9) waktu setempat, bahwa Israel tidak dapat menduduki dan menetap di tanah Palestina secara permanen .
“Israel harus mengakui bahwa hal itu tidak dapat secara permanen menduduki dan mendiami tanah Palestina,” ujar Obama, sumber MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari Middle East Monitor (MEMO) melaporkan.
Obama dalam pidato terakhirnya sebagai Presiden AS di PBB menambahkan, negara Yahudi akan lebih baik jika tidak “secara permanen menduduki dan mendiami tanah Palestina.” Namun, Palestina juga akan lebih baik jika mereka “menolak hasutan”.
Menurutnya, kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan, jika Israel mengakui bahwa negaranya tidak dapat secara permanen menempati tanah Palestina dan jika Palestina juga mengakui legitimasi Israel serta menolak hasutan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Upaya Obama untuk membawa perjanjian perdamaian Israel-Palestina telah gagal selama hampir delapan tahun ia sebagai Presiden AS.
Ia akan mengakhiri jabatannya setelah pemilihan presiden November mendatang dan sebelum dia meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2017. Namun, banyak analis meragukan ini akan banyak berpengaruh.
Sumber The Jerusalem Post menyebutkan, Obama dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela sidang PBB. (T/P4/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan