Washington, 3 Syawal 1434/10 Agustus 2013 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meluncurkan langkah-langkah dengan mengatakan akan meningkatkan keterbukaan dan membangun kepercayaan publik mengenai program memata-matai warganya yang kontroversial.
Namun dia menyatakan tidak ada rencana untuk berhenti mengumpulkan informasi setiap warga yang berada di AS.
“Mengingat riwayat penyalahgunaan oleh pemerintah, maka itu berhak ditanyakan tentang pengawasan, terutama karena teknologi membentuk kembali setiap aspek kehidupan kita,” kata Obama, Aljazeera melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Sabtu (10/8).
Dia mengatakan bahwa pemerintahannya akan bekerja dengan Kongres untuk mereformasi undang-undang kebijakan anti-teror (Patriot Act) dan memberikan pengawasan dan keterbukaan yang lebih besar.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Reformasi akan menargetkan 215 bagian dari tindakan itu, yang memungkinkan Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) untuk mengumpulkan data dari jutaan komunikasi tanpa surat perintah.
Pada 2011, Obama menandatangani undang-undang perpanjangan empat tahun kebijakan anti-teror yang kontroversial di bawah Patriot Act. Pemerintahan Obama juga terus melakukan kebijakan yang menargetkan pengawasan ketat atas komunitas Muslim seperti pengawasan pada minoritas dan Masjid.
Bersama Biro Intelijen AS CIA, Obama juga telah mengadopsi beberapa kebijakan kontroversial seperti aksi rahasia Izin Membunuh (License to Kill) untuk “membunuh daftar” tersangka teroris dengan pesawat Drone.
Dalam pembicaraannya pada Jumat (9/8), Obama menyatakan bahwa ia berencana untuk menciptakan “musuh” pada posisi tersebut yang akan mengangkat keprihatinan kemerdekaan sipil pada kasus-kasus Pengadilan asing pengawasan intelijen rahasia FISA, yang bertugas mengendalikan program yang dijalankan oleh NSA.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Putusan pengadilan FISA adalah rahasia, kebanyakan orang Amerika tidak tahu bahwa pengadilan siap untuk mengeluarkan putusan yang sangat luas yang memungkinkan pengawasan besar-besaran.
Pengadilan saat ini hanya mendengar dari pejabat Departemen Kehakiman yang ingin pengawasannya disetujui. “Semua langkah ini dirancang untuk memastikan bahwa orang-orang Amerika bisa percaya bahwa upaya kami sesuai dengan kepentingan dan nilai-nilai kami,” ujar Obama.
“Dan kepada orang lain di seluruh dunia saya ingin membuat jelas sekali lagi bahwa Amerika tidak tertarik memata-matai orang-orang biasa,” tambahnya.
Obama tidak ada berkeinginan untuk menghentikan program mata-mata yang diungkapkan oleh pembocor Edward Snowden yang mengumpulkan data dari jutaan internet dan percakapan telepon oleh orang asing dan warga negara Amerika.
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Obama menambahkan bahwa status suaka Snowden yang diberikan pemerintah Rusia adalah bukan satu-satunya faktor dalam memburuknya hubungan antara AS dan Rusia. Presiden baru-baru ini membatalkan pertemuan dengan Vladimir Putin.
Karena program pengumpulan data yang terungkap pada Juni lalu, Obama telah berulang kali mengatakan ia akan mendorong percakapan nasional tentang menyeimbangkan kebutuhan untuk pengawasan AS dengan hak-hak privasi rakyat.
Dalam rencana reformasi Obama, dia mengadakan pertemuan Kamis (8/8) dengan perwakilan kelompok kebebasan sipil dan eksekutif dari perusahaan teknologi termasuk AT & T, Apple, dan Google. Pertemuan itu dilakukan tidak pada jadwal umum Obama. (T/P09/P02)
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA).